Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Momentum Menguat Saat Fase Konsolidasi, Harga Bitcoin Stabil di US$104.000

        Momentum Menguat Saat Fase Konsolidasi, Harga Bitcoin Stabil di US$104.000 Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga Bitcoin terus bergerak stabil di sekitar US$104.000 di Jumat (20/6). Hal ini menandakan fase konsolidasi pasar sambil membangun momentum baru dalam pasar kripto global.

        Dilansir dari Coinmarketcap, bitcoin tengah berada dalam fase konsolidasi seiring dengan perkembangan regulasi tingkat negara bagian dan integrasi lebih lanjut dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi), sejumlah katalis positif mulai menopang kemungkinan kenaikan harga jangka menengah hingga panjang.

        Baca Juga: Suku Bunga Ditahan, Akumulasi Bitcoin Diprediksi Akan Dilanjutkan Investor

        Saat ini, pasokan beredar bitcoin mendekati 19,88 juta, mendekati batas maksimum 21 juta koin. Kelangkaan struktural ini tetap menjadi pendorong utama dari sisi penawaran, namun kini para pelaku pasar juga melihat faktor eksternal sebagai alasan untuk tetap bertahan dalam posisi beli (long).

        Salah satu katalis penting datang dari negara bagian dari Ohio, Amerika Serikat (AS). Ia baru saja meloloskan Blockchain Basics Act di Dewan Perwakilan Rakyat (dengan suara 68–26).

        Jika lolos, undang-undang ini akan memberikan perlindungan hukum yang lebih jelas untuk pengguna dan penambang aset kripto, menjadikan Ohio sebagai pelopor regulasi progresif di AS.

        Adapun Bursa Kripto Kraken menjalin kemitraan dengan Babylon Labs. Hal tersebut untuk menawarkan layanan staking bitcoin tanpa wrapping atau lending, melalui protokol asli bitcoin.

        Melalui Babylon, pengguna kini dapat melakukan staking bitcoin dan memperoleh imbal hasil dalam bentuk token baby, sementara dana tetap diamankan langsung di jaringan bitcoin tanpa perlu dipindahkan ke blockchain lain.

        Menurut analis pasar, terobosan ini membawa beberapa dampak bullish, seperti mengurangi pasokan bitcoin yang beredar, memberikan dukungan harga jangka panjang, menunjukkan utilitas bitcoin di luar sekadar penyimpan nilai hingga meningkatkan likuiditas dalam protokol DeFi.

        Baca Juga: Thailand dan Vietnam Gaspol Industri Kripto, Indonesia Terancam Ketinggalan!

        Dengan semakin banyaknya bitcoin yang dikunci dalam protokol staking, serta semakin matangnya strategi hasil (yield) institusional, posisi bitcoin dalam dunia keuangan terdesentralisasi semakin kokoh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: