Harga Bitcoin Jatuh, Ekonom Sarankan Investor Fokus Jangka Panjang
Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Harga Bitcoin anjlok di bawah US$99.000 akibat gejolak geopolitik di Timur Tengah. Namun, ekonom Ibrahim Assuaibi menilai kondisi ini belum perlu dikhawatirkan bagi investor jangka menengah dan panjang.
“Kalau untuk transaksi jangka pendek, wajar kalau harga turun investor taking profit. Tapi untuk investasi, Bitcoin perlu dilihat dari sisi jangka panjang,” ujar Ibrahim kepada Warta Ekonomi, Selasa (24/6/2025).
Baca Juga: Harga Bitcoin Bangkit ke US$106.000 Usai Iran Serang Balik Trump di Timur Tengah
Ibrahim optimistis Bitcoin memiliki potensi mencapai US$150.000 hingga US$200.000 dalam jangka waktu ke depan. Ia menyebut kripto berpeluang menjadi instrumen lindung nilai baru, setara dengan emas dan dolar.
“Secara jangka menengah dan panjang, aset kripto akan menjadi safe haven. Tapi tentu perlu waktu dan pembuktian, kita lihat dulu fluktuasinya,” jelasnya.
Baca Juga: Bitcoin Amblas, INDODAX: Ini Koreksi, Bukan Krisis
Ibrahim menilai penurunan harga kripto adalah bagian wajar dari dinamika pasar, seperti halnya logam mulia yang juga sempat terpuruk namun tetap diminati investor.
“Logam mulia pernah turun tajam, tapi tetap diincar karena statusnya sebagai safe haven. Sama seperti kripto yang masih punya potensi naik,” katanya.
Di tengah kondisi global yang sensitif terhadap sentimen, Ibrahim menekankan pentingnya pendekatan rasional dan tidak terjebak kepanikan pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: