Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kanada Panik Gegara Mandeknya Negosiasi Tarif Trump, Akhirnya Penuhi Tuntutan AS

        Kanada Panik Gegara Mandeknya Negosiasi Tarif Trump, Akhirnya Penuhi Tuntutan AS Kredit Foto: Reuters/Chris Wattie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Kanada secara resmi membatalkan pajak layanan digital (Digital Services Tax/DST). Hal ini menyusul tekanan hebat yang tiba-tiba diberikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

        Kementerian Keuangan Kanada mengumumkan bahwa pihaknya akan menghentikan penerapan kebijakan itu menyusul negosiasi dagang yang dihentikan secara tiba-tiba oleh Trump.

        Baca Juga: Goda Lewat Sektor Energi, Prancis Minta Trump Perpanjangan Batas Waktu Negosiasi Tarif AS

        “Pengumpulan pajak yang dijadwalkan pada minggu ini akan dihentikan,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Keuangan Kanada, dilansir dari Reuters, Selasa (1/7).

        Trump diketahui menyatakan bahwa dirinya akan menghentikan sementara negosiasi tarif dengan Kanada. Hal ini menyusul aturan pajak layanan digital yang menurutnya merupakan sebuah serangan terhadap perusahaan teknologi dari AS.

        Tak hanya itu, sang presiden juga mematik lebih banyak kekhawatiran dengan mengancam akan memberlakukan tarif baru dalam sepekan ini untuk barang-barang asal Kanada.

        Namun dengan dicabutkan kebijakan ini, hal tersebut sepertinya tak akan terealisasi. Menteri Keuangan Kanada, François-Philippe Champagne sendiri akan segera mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut Digital Services Tax Act.

        “Preferensi Kanada sejak awal adalah adanya kesepakatan multilateral terkait perpajakan layanan digital, bukan tindakan sepihak,” ungkap pernyataan dari Kementerian Keuangan Kanada.

        Baca Juga: Trump Blacklist Sementara Kanada, Ogah Negosiasi Soal Tarif AS

        Perdana Menteri Kanada, Mark Carney dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga disebutkan akan melanjutkan perundingan dagang dengan target mencapai kesepakatan baru paling lambat 21 Juli 2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: