Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saham INPS Lompat 19% dalam Sehari, Investor Diimbau Waspada

        Saham INPS Lompat 19% dalam Sehari, Investor Diimbau Waspada Kredit Foto: Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengeluarkan peringatan terkait harga saham PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) yang dinilai tidak biasa. Dalam keterangan resminya, BEI menyebut bahwa saham INPS masuk kategori Unusual Market Activity (UMA). 

        “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.

        Baca Juga: BBRI Kembali Jadi Favorit, JPMorgan Borong 117,42 Juta Saham di Tengah Koreksi Pasar

        Saham INPS memang mencatat lonjakan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Pada penutupan perdagangan Kamis (3/7), saham ini melonjak 19,46% dan parkir di level Rp178.

        Bahkan dalam sebulan, kenaikannya mencapai 67,92%. Namun, setelah pengumuman UMA dirilis, harga saham INPS langsung anjlok -10,67% pada sesi pertama Jumat (4/7) dan kini berada di level Rp159.

        Meski mengeluarkan pengumuman UMA, BEI menegaskan bahwa hal tersebut tidak otomatis mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal. Saat ini, BEI sedang memantau pola transaksi saham INPS secara ketat.

        Baca Juga: IHSG Terseret Tipis, Investor Asing Diam-diam Borong Saham Tambang

        Sebagai bentuk perlindungan bagi para investor, BEI juga mengimbau agar investor memperhatikan jawaban dari pihak INPS atas permintaan klarifikasi dari Bursa serta mencermati kinerja dan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan. 

        Selain itu, investor diminta meninjau ulang rencana aksi korporasi jika belum mendapatkan restu RUPS dan mempertimbangkan potensi risiko sebelum mengambil keputusan investasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: