Harga Bitcoin Turun ke US$108.000, Namun Tetap Berpeluang Cetak Rekor Baru Bulan Ini
Kredit Foto: Istimewa
Harga Bitcoin turun ke US$108.000 pada Sabtu (5/7). Namun tetap terlihat siap untuk menembus rekor tertinggi sepanjang masa bulan ini. Hal ini didorong oleh konvergensi antara faktor makroekonomi dan kondisi pasar yang mendorong investor masuk ke aset berisiko.
Indeks Saham Amerika Serikat (AS) saat ini mencetak rekor tertinggi, mencerminkan kepercayaan investor yang kuat di pasar keuangan. Dalam kondisi seperti ini, aliran modal dari pasar tradisional kerap meluas ke aset alternatif dan bitcoin sering menjadi tujuan utama.
Baca Juga: Gerak Naik-turun, Tekanan Jual Investor Long-term Hambat Rekor Baru Harga Bitcoin?
Salah satu faktor pendorong adalah lonjakan pasokan uang di AS. Tercatat, supplykini menyentuh rekor US$21,9 triliun. Kenaikan likuiditas ini berarti lebih banyak dana potensial masuk ke aset keuangan, terutama aset yang bisa mempertahankan daya beli di tengah membengkaknya utang pemerintah dari AS.
Pendiri Hedge Fund Bridgewater Associates, Ray Dalio, kebijakan pajak dan belanja yang baru disahkan oleh kongres menetapkan pengeluaran tahunan sebesar US$7 triliun. Sementara pendapatan hanya sekitar US$5 triliun. Ini akan mendorong rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto dari 100% menjadi sekitar 130% dalam dekade mendatang.
"Kecuali jalur ini segera diperbaiki untuk menurunkan defisit anggaran dari sekitar 7% menjadi 3% dari pendapatan domestik bruto melalui penyesuaian belanja, pajak, dan suku bunga, gangguan besar dan menyakitkan kemungkinan akan terjadi," tulis Dalio di platform X.
Baca Juga: Bitcoin Awalnya Cuma Buat Beli Dua Buah Pizza, Kini Nilainya Ribuan Dolar
Secara historis, bulan Juli memang kuat bagi bitcoin, dengan rata-rata kenaikan sekitar 7%. Tren musiman ini menambah optimisme bahwa aset kripto terbesar ini bisa mencetak harga tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: