Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saham Cipta Selera Murni (CSMI) Rontok, BEI Keluarkan Peringatan UMA

        Saham Cipta Selera Murni (CSMI) Rontok, BEI Keluarkan Peringatan UMA Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi ketat pergerakan saham PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) yang mengalami penurunan harga di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

        “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” ungkap Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI.

        Baca Juga: Resmi Debut di Lantai Bursa, Saham Pancaran Samudera Transport (PSAT) Melesat 25%

        Saham CSMI ditutup anjlok -14,67% ke level Rp1.105 pada akhir perdagangan Senin (7/7). Dalam sepekan, saham ini telah terperosok -38,61% dan dalam sebulan terakhir turun lebih dalam lagi hingga -44,33%. Tak berhenti di situ, usai pengumuman UMA, harga saham kembali terjun -10,41% pada sesi pertama perdagangan Selasa (8/7).

        Namun, BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA bukan berarti langsung menunjukkan adanya pelanggaran hukum. “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” tegas Yulianto.

        Baca Juga: Net Sell Asing Tembus Rp593,09 Miliar, Saham Bank Pelat Merah Paling Banyak Dibuang

        Menanggapi dinamika tersebut, BEI mengimbau para investor agar lebih waspada. Investor juga diminta memperhatikan tanggapan resmi dari CSMI atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta menelaah kinerja dan keterbukaan informasi dari perusahaan.

        Tak sampai di situ, investor disarankan untuk meninjau ulang rencana aksi korporasi yang belum disetujui dalam RUPS dan kembali mempertimbangkan potensi risiko jangka pendek dan panjang sebelum mengambil keputusan investasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: