Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Asia Kompak Menguat, Investor Masih Cerna Dampak Manuver Trump

        Bursa Asia Kompak Menguat, Investor Masih Cerna Dampak Manuver Trump Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia mengalami kenaikan yang signifikan dalam perdagangan di Selasa (8/7). Pasar saham menyambut baik kabar penundaan penerapan kebijakan tarif namun terus menyoroti perkembangan hal tersebut dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

        Dilansir dari CNBC International, Rabu (8/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

        • Hang Seng (Hong Kong): Naik 1,09% ke 24.148,07.
        • CSI 300 (China): Naik 0,84% ke 3.998,45.
        • Shanghai Composite (China): Naik 0,70% ke 3.497,48.
        • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,26% ke 39.688,81.
        • Topix (Jepang): Naik 0,17% ke 2.816,54.
        • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,81% ke 3.114,95.
        • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,74% ke 784,24.

        Trump mengejutkan pasar global melalui manuvernya yang memundurkan batas waktu (deadline) pemberlakuan tarif timbal balik (reciprocal tariff) menjadi tanggal 1 Agustus 2025. Padahal sebelumnya negosiasi kebijakan tarif akan berakhir tanggal 9 Juli 2025.

        Namun Trump juga mematik kekhawatiran dalam sejumlah pasar kawasan menyusul penerapan kebijakan tarif tinggi terhadap sejumlah mitra dagangnya seperti Jepang, Korea Selatan hingga Indonesia.

        Kebijakan tarif juga memicu kekhawatiran inflasi, sehingga semakin mempersulit jalan bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuannya di Amerika Serikat.

        Risalah Federal Reserve (Fed Minutes) Juni 2025 dijadwalkan dirilis pada Rabu (09/07). Data tersebut seharusnya mampu memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah dan prospek kebijakan dari bank sentral di AS.

        Baca Juga: Kucurkan Ratusan Miliar, ITMG Serok 9,62% Saham Tambang Nikel (NICE)

        Para pelaku pasar melihat hampir seratus persen probabilitas bahwa suku bunga tidak berubah pada Juli 2025. Sementara itu, pasar kini melihat cukup tinggi peluang untuk penurunan suku bunga pada bulan September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: