Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investor Domestik Kian Mendominasi, BEI Tak Lagi Pusing dengan Modal Asing

        Investor Domestik Kian Mendominasi, BEI Tak Lagi Pusing dengan Modal Asing Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lonjakan jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia dinilai efektif mendorong penguatan likuiditas perdagangan saham. Berdasarkan data terbaru per Juni 2025, total investor pasar modal mencapai 16,998 juta, atau melonjak hampir enam kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019 yang baru menyentuh angka 2,5 juta.

        Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah investor tersebut sejalan dengan peningkatan indikator aktivitas perdagangan, baik dari sisi volume, frekuensi, maupun nilai transaksi harian. 

        “Meski sempat mengalami koreksi pasca-pencabutan status pandemi pada 2023, tren pemulihan terus berlangsung hingga pertengahan 2025,” ujar Irvan dalam pernyataannya, Senin (21/7/2025).

        Baca Juga: BEI Pelototi Saham Emiten Gita Wirjawan (OKAS), Ada Apa?

        Perubahan signifikan juga terjadi dalam komposisi kepemilikan saham. Irvan menjelaskan bahwa sepuluh tahun lalu, investor asing masih menguasai 63,79% pasar saham Indonesia. Namun per Juni 2025, angkanya turun menjadi 45,91%. Dominasi perlahan bergeser ke tangan investor domestik, baik institusi maupun ritel.

        “Basis investor domestik kini lebih solid. Ini menjadi bantalan penting ketika terjadi tekanan dari luar,” jelas Irvan. 

        Ia menambahkan, peningkatan ini didorong oleh keberhasilan program edukasi dan literasi keuangan dalam menjaring investor lokal.

        Menanggapi pandangan bahwa investor domestik kalah dari segi modal meski unggul jumlah, Irvan menepis anggapan tersebut. Ia menyebut bahwa kepemilikan investor institusi domestik telah mencapai 38,2%, naik signifikan dari 30,1% pada 2015. Sementara itu, investor ritel menyumbang 18,2% dari total kepemilikan, juga naik drastis dibandingkan 6,5% satu dekade lalu.

        Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal RI Tembus 17 Juta, BEI Dorong Perusahaan Siap IPO Tak Kehilangan Momentum

        “Memang saham-saham big cap masih dipengaruhi arus modal asing, namun struktur pasar saat ini sudah jauh lebih berimbang. Kami mendorong partisipasi yang sehat dari seluruh kalangan agar pertumbuhan pasar modal lebih berkelanjutan,” pungkasnya.

        Sebagai informasi, hingga penutupan perdagangan pada pekan lalu, Jumat, (18/7/2025), investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp60,6 triliun dalam enam bulan terakhir, dan Rp59,5 triliun sejak awal tahun. Tekanan jual terbesar terjadi pada saham-saham perbankan seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI. Saham BBCA mengalami net sell tertinggi sebesar Rp16,8 triliun, disusul BMRI Rp12,6 triliun, BBRI Rp6,2 triliun, dan BBNI Rp3,4 triliun. Selain itu, saham ADRO milik Garibaldi Thohir juga dilepas asing dengan nilai Rp2,5 triliun selama periode yang sama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: