Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Alasan Morgan Stanley Optimistis Soal Pasar Saham AS

        Ini Alasan Morgan Stanley Optimistis Soal Pasar Saham AS Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Morgan Stanley kembali menegaskan pandangan positifnya terhadap pasar saham dari Amerika Serikat (AS). Pihaknya menyebut momentum laba perusahaan yang kuat dan potensi pemangkasan suku bunga sebagai faktor pendukung utama.

        Analis Morgan Stanley, Michael Wilson mengatakan bahwa pihaknya yakin dengan prospek indeks dari S&P 500. Menurutnya indeks tersebut pada pertengahan tahun ini dapat mencapai 7.200.

        Baca Juga: Bursa Asia Kompak Menguat, Pasar Saham Soroti Keputusan Bank Sentral China

        "Dengan prospek laba perusahaan yang solid hingga tahun depan dan bank sentral yang semakin dekat pada pemangkasan suku bunga, valuasi bisa tetap terjaga di sekitar level saat ini (~22x)," tulis Michael Wilson, dilansir dari Reuters, Selasa (22/7).

        Namun  Morgan Stanley memperingatkan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dapat meningkatkan sensitivitas pasar saham terhadap suku bunga. Saham-saham dengan sensitivitas tinggi terhadap suku bunga, seperti saham perusahaan kecil (small caps), dinilai berisiko mengalami kinerja yang lebih lemah.

        Selain itu, perusahaan juga memperkirakan tekanan biaya akibat tarif dagang akan mulai terlihat pada akhir tahun ini, yang berpotensi menekan margin laba perusahaan dan meningkatkan inflasi. Hal ini bisa memengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap waktu pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

        Morgan Stanley juga mencatat bahwa tren musiman bisa membebani pasar saham antara pertengahan Juli-Agustus. Namun, mereka melihat potensi pelemahan tersebut hanya bersifat sementara.

        Baca Juga: Jagat Raya Imajinasi Jadi Investor Baru Amar Bank, Langsung Kuasai 6,58% Saham AMAR

        "Kami akan memanfaatkan penurunan (buy the dip), karena risiko-risiko yang muncul cenderung sementara dan kemungkinan hanya menyebabkan konsolidasi ringan," tulis catatan dari Wilson.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: