- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Program Koperasi Desa Dinilai Harus Didukung Bisnis Nyata dan Kesiapan Pasar
Kredit Foto: YouTube
Ekonom dan Pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini, menekankan pentingnya kesiapan sisi permintaan (demand) dalam pengembangan program Koperasi Merah Putih yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai keberhasilan program ini tidak cukup ditopang oleh pendanaan dari bank-bank milik negara (Himbara), tetapi juga harus disertai dengan kejelasan bisnis riil yang melibatkan anggota koperasi.
“Bank Himbara itu bagian penting dari ekonomi kita, jadi dia tidak hanya perlu penugasan, tapi juga alasan dalam mendistribusikan pendanaan,” ujar Hendri dalam diskusi di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga: Zulhas Sebut Koperasi Desa Jadi Senjata Pemerintah Berantas Tengkulak dan Rentenir
Menurut Hendri, ekosistem koperasi tidak dapat dibangun secara sepihak dari sisi suplai pendanaan. Kesiapan sisi permintaan harus menjadi perhatian utama agar koperasi tidak hanya menjadi program sesaat yang gagal berkelanjutan.
“Kalau hanya supply yang siap tanpa demand yang jelas, ini harus ada step-step-nya,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menanggapi peluncuran 108 koperasi percontohan dalam program Koperasi Merah Putih, yang bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78. Koperasi ini dikembangkan dengan model bisnis produktif berbasis potensi lokal, seperti gerai sembako, klinik desa, outlet LPG 3 kg, hingga pengering jagung.
Hendri mengingatkan bahwa koperasi tidak bisa dipaksakan berdiri tanpa underlying business. “Kalau cuma one shoot, kita sudah terlalu banyak program seperti itu. Ini bagus, tapi harus dipersiapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih Bisa Ekspor? Ini Komitmen BRI
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman atas karakter koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota. “Kalau mau lewat koperasi, harus disiapkan bahwa ini kegiatan ekonomi anggota, bukan ekonomi pihak lain yang dititipkan ke koperasi,” katanya.
Pemerintah mencatat sebanyak 80.081 koperasi telah berbadan hukum dan terus mendorong akselerasi koperasi desa. Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Pembentukan Koperasi Merah Putih, Zulkifli Hasan, menyebut bahwa koperasi kini didesain sebagai pusat distribusi dan produksi lokal yang terintegrasi dengan BUMN keuangan.
Namun, Hendri menilai keberhasilan transformasi ini sangat bergantung pada kesiapan ekosistem bisnis lokal. “Supply dan demand harus diamankan. Jangan dipaksakan membentuk koperasi jika underlying business-nya belum ada,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri