Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), mendorong penerapan "ide gila" sebagai solusi pengelolaan sampah, khususnya di pulau-pulau kecil di Indonesia.
Deputi Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan KLH/BPLH, Sigit Reliantoro, menyebut gagasan tersebut bakal memanfaatkan kehadiran hewan ternak, seperti sapi, dalam proses pengolahan sampah.
“Kalau di pulau kecil, biasanya sampah organiknya sedikit. Jadi ada "ide gila" yang mungkin bisa diimplementasikan: datangkan saja sekitar 30 sapi ke pulau tersebut, lalu dipelihara,” ujarnya saat menghadiri kegiatan di Pantai Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Minggu (27/7/2025).
Baca Juga: KLH Ultimatum 33 Usaha di Puncak: Bongkar Bangunan Sebelum Akhir Agustus
Sigit menjelaskan, keberadaan sapi akan sangat membantu menghasilkan gas metana dari kotorannya. Gas metana ini dapat digunakan dalam proses pengolahan sampah menggunakan metode pirolisis.
“Kalau pirolisis itu cuma butuh suhu sekitar 340 derajat Celsius, jadi tidak perlu suhu tinggi dan bisa lebih berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang diinput dari 318 Kabupaten/kota se-Indonesia, jumlah timbulan sampah mencapai 34,2 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut sebanyak 40,3% atau setara 13,8 juta dalam status tak terkelola.
Baca Juga: Diaz Hendropriyono: Metana dari Sampah Ancam Iklim Nasional
Ia menambahkan, ide ini juga bakal diterapkan di pos-pos militer di wilayah perbatasan. Menurutnya, sapi bisa menjadi sumber energi mandiri untuk para tentara yang berjaga di lokasi terpencil.
"Bahkan kita mau mencoba pos-pos tentara yang diperbatasan itu ya itu dikasih sapi saja sekitar 30, dia bisa survive untuk hidup selama sekian bulan karena energinya tidak perlu mendatangkan lagi minyak. Nggak perlu mendatangkan listrik dan sebagainya, cukup dari situ (sapi)," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: