Gerakan Harga Bitcoin Kian Lemah, Trading Masih Lesu di US$118.000
Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Harga bitcoin diperdagangkan melemah bahkan menembus level US$118.000 di Rabu (30/7). Hal ini terjadi menyusul data pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mendorong indeks dolar ke puncak tertinggi lima minggu di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Coindesk, Kamis (31/7), Indeks Dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama, menguat setelah adanya laporan positif dari Produk Domestik Bruto (PDB) AS.
Baca Juga: Investasi Kripto Naik Drastis, Upbit Ingatkan Pengguna Waspada Phishing dan Scam
Laporan tersebut melampaui ekspektasi dan memperkuat pandangan bahwa suku bung akan dipertahankan oleh Federal Reserve (The Fed).
PDB ini tercatat naik terutama dipicu oleh penurunan tajam impor, sementara belanja konsumen meningkat 1,4%. Di sisi lain, indeks harga pembelian domestik bruto turun menjadi 1,9%. Angkata tersebut menunjukkan tekanan inflasi yang lebih moderat.
Kinerja dolar yang stabil dalam beberapa pekan terakhir juga turut menekan pergerakan harga dari bitcoin. Namun, sebagian analis khawatir stabilitas dolar dapat memicu likuidasi posisi jual (short squeeze) yang memperkuat mata uang tersebut dan memberikan tekanan tambahan pada pasar aset berisiko, termasuk kripto.
"Kami melihat potensi risiko jangka pendek dari posisi pasar yang terlalu ramai dalam posisi short dolar," kata QCP Capital.
Baca Juga: Hong Kong Terbitkan Panduan Stablecoin, Adopsi Bitcoin Cs Depan Mata!
"Narasi konsensus sepanjang tahun ini berpusat pada pelemahan dolar karena perang tarif yang sedang berlangsung. Kami mempertanyakan seberapa jauh lagi dolar bisa melemah," lanjut mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: