Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MPMX Lewati 6 Bulan Pertama 2025 Dengan Laba Rp249 Miliar

        MPMX Lewati 6 Bulan Pertama 2025 Dengan Laba Rp249 Miliar Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX Ticker: MPMX, “Perseroan”), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada beberapa segmen bisnis termasuk distribusi dan ritel sepeda motor, asuransi umum, transportasi, dan  pembiayaan, telah merilis laporan keuangan tidak diaudit untuk paruh pertama tahun 2025.

        Perseroan mencatat penurunan kinerja pada Semester I 2025 dengan pendapatan konsolidasi  sebesar Rp7.436 miliar, menurun sebesar 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

        Sejalan dengan itu, laba kotor juga mengalami penurunan sebesar 7% YoY menjadi Rp642 miliar, ditambah dengan dampak nilai tukar mata uang asing, laba operasional turun 25% YoY menjadi Rp270 miliar.

        Akibatnya, laba bersih mengalami penurunan menjadi Rp249 miliar, atau turun 24% dibanding tahun sebelumnya. Pelambatan pasar nasional dan turunnya pendapatan di seluruh segmen bisnis menjadi beberapa faktor utama penyebab penurunan tersebut.

        Pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua turun 3% YoY menjadi Rp7.317 miliar selama Semester I 2025, terutama karena penurunan penjualan sepeda motor.

        Pendapatan distribusi sepeda motor turun 6% dan ritel 2% YoY, sejalan dengan perlambatan penjualan sepeda motor nasional sebesar 2% pada Semester I 2025.

        Namun, segmen purnajual, menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan pendapatan 3% di distribusi dan 28% di ritel, didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis.

        Seiring  penurunan pendapatan, laba kotor juga turun 3% YoY menjadi Rp580 miliar, meski margin laba kotor relatif stabil.

        Segmen bisnis asuransi MPMInsurance masih menghadapi tantangan di Semester I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 21% YoY menjadi Rp125 miliar, terutama karena penurunan kinerja produk asuransi kendaraan bermotor akibat berkurangnya kontribusi dari pembiayaan leasing, serta penurunan kontribusi produk asuransi  properti dan lainnya akibat kondisi pasar.

        Akibatnya, pendapatan underwriting bersih  menyusut 32% YoY, meskipun beban klaim bersih turun 4% YoY pada produk properti dan  lainnya. Di sisi lain, strategi investasi yang lebih baik mendorong peningkatan pendapatan  investasi sebesar 24% YoY menjadi Rp20 miliar.

        Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent, jumlah armada sewa turun 3% YoY dan jumlah pengemudi turun 5% YoY, terutama karena berakhirnya kontrak terkait inisiatif efisiensi biaya  dan penyelesaian proyek.

        Sementara itu, segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI mencatat penurunan margin akibat pergeseran komposisi produk. Akibatnya, meski pendapatan bersih naik 5% YoY, kontraksi margin di seluruh lini bisnis menyebabkan laba kotor turun 19% YoY.

        Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia pendapatan bersih Semester I 2025 tercatat turun sebesar 24% YoY, terutama karena keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas aset dengan menghentikan produk dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang lebih  tinggi.

        Selain itu, sejumlah inisiatif yang terus berjalan, seperti percepatan pemulihan aset,  fokus pada segmen yang lebih menguntungkan, serta peningkatan efisiensi biaya dan  produktivitas, berhasil menurunkan rugi bersih sebesar 12% YoY.

        Beatrice Kartika, Group CFO MPMX mengomentari kinerja Semester I 2025: "Terlepas dari tekanan pada kinerja keuangan di Semester I, MPMX berkomitmen memperkuat portofolio usaha, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan strategi investasi."

        MPMX juga akan fokus pada strategi perbaikan kualitas aset, inovasi produk dan layanan, penguatan tata kelola, serta peningkatan nilai tambah bagi konsumen.

        Perseroan meyakini dengan pendekatan dan langkah-langkah ini dapat menopang pemulihan kinerja dan  menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: