Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miris! Polusi Jakarta Makin Parah, 6 Juta Warga Terkena ISPA

        Miris! Polusi Jakarta Makin Parah, 6 Juta Warga Terkena ISPA Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miris, dalam sepuluh tahun terakhir, polusi udara Jakarta makin kritis. Konsentrasi tahunan PM2.5 di ibu kota dan sekitarnya, tercatat mencapai 46,1 mikrogram per meter kubik. Tiga kali lipat dari ambang batas aman nasional.

        Aktivis lingkungan, Amalia menyebut situasi ini sebagai kondisi kronis yang tak kunjung ditangani serius.

        "Sejak 1992, UNEP sudah menempatkan Jakarta dalam daftar tiga kota paling tercemar di dunia. Tapi bukannya membaik, kualitas udara kita justru makin memburuk,” tegasnya.

        Mengapa Kualitas Udara Jakarta Makin Memburuk?

        Sejumlah faktor utama disebut sebagai biang keladi. Mulai dari kendaraan usang, penggunaan BBM berkadar sulfur tinggi, hingga industri yang tak terkendali. Menurut

        Saibtullah Kadir dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), lebih dari 70 persen kendaraan di Jakarta belum memenuhi standar emisi.

        "Bensin kita masih pakai sulfur 500 ppm, bahkan solar sampai 3.500 ppm. Padahal teknologi kendaraan sekarang butuh maksimal 50 ppm. Kalau begini terus, mustahil kita bisa bersih dari polusi,” ujarnya.

        Industri pun tak kalah menyumbang. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut ada sekitar 6.800 cerobong industri terdaftar di Jabodetabek, dengan kemungkinan jumlah industri tak berizin jauh lebih banyak.

        Truk kontainer dan pembakaran terbuka di sektor metalurgi juga disebut sebagai penyumbang polutan terbesar.

        "Kita sudah mulai lakukan uji emisi massal dan revisi izin industri. Tapi ini butuh waktu dan pengawasan ketat. Tanpa itu, Jakarta akan terus dicekik asap,” kata Hanif.

        Krisis Udara Bersih, 6 Juta Warga Jakarta Terkena ISPA

        Dampak langsungnya terlihat nyata di rumah sakit. Data sementara menunjukkan lebih dari 6 juta warga Jakarta telah terserang ISPA akibat kualitas udara yang memburuk. Angka ini belum termasuk mereka yang belum tercatat atau tak berobat.

        "Biaya pengobatan ISPA akibat polusi di Jakarta sudah menembus Rp 16 miliar dari klaim BPJS. Dan kita tahu, tak semua warga punya akses ke layanan kesehatan,” tambah Hanif. Ini bukan sekadar masalah lingkungan—ini krisis sosial dan ekonomi.

        Cara Meredam Lonjakan ISPA

        Ketika udara luar tak lagi aman, ruang dalam rumah pun tak bisa dibiarkan terbuka. Partikel PM2.5 bisa menyelinap lewat jendela, ventilasi, bahkan celah pintu. Karena itu, melindungi udara dalam ruangan jadi pertahanan terakhir. Gunakan air purifier yang dirancang khusus untuk menyaring partikel mikro berbahaya.

        Levoit Core 400s dilengkapi dengan HEPA filter yang mampu menyaring hingga 99,97% partikel udara, termasuk PM2.5, asap, debu halus, dan alergen.

        Diperkuat dengan sensor pintar AirSight Plus dan V ortexAir, Levoit Core 400s secara otomatis mampu menyesuaikan daya filtrasi sesuai tingkat polusi dalam ruangan.

        Polusi udara Jakarta bukan sekadar kabut pagi atau angka di aplikasi cuaca. Ini sudah jadi ancaman nyata yang memengaruhi jutaan orang. Napas makin pendek, penyakit makin banyak, dan biaya makin besar.

        Selagi pemerintah bergerak lambat dan krisis terus memburuk, perlindungan diri jadi langkah mendesak. Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: