Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Industri Ramah Lingkungan, PLN Raup Penjualan REC 13,68 TWh di Semester I 2025

        Dukung Industri Ramah Lingkungan, PLN Raup Penjualan REC 13,68 TWh di Semester I 2025 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) mempertegas dedikasinya dalam mendorong transisi energi serta mempercepat penggunaan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT). Komitmen ini diwujudkan melalui layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC), yang terus mencatat peningkatan permintaan hingga 13,68 terawatt hour (TWh) per Juni 2025 naik 14% dibandingkan periode serupa di 2024 (Year on Year/YoY).

        REC merupakan salah satu produk hijau inovatif dari PLN yang dirancang untuk memudahkan pelanggan memperoleh pengakuan atas pemanfaatan EBT secara transparan, terukur, dan diakui global. Harga per unit REC setara dengan 1.000 Kilowatt hour (kWh) ditetapkan sebesar Rp35 ribu.

        Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan, REC merupakan salah satu upaya PLN dalam memberikan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk mendapatkan pasokan listrik hijau yang andal dan terjangkau.

        Hadirnya listrik hijau dari PLN menjadi dukungan kepada industri dalam memenuhi permintaan pasar akan produk dari sumber listrik yang ramah lingkungan atau bersumber dari EBT. Pasalnya, saat ini permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.

        Baca Juga: Danantara Jadi Jembatan Kolaborasi PLN-Pertamina Pengembangan Sektor Panas Bumi

        “PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100% dipasok oleh pembangkit EBT kami melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan industri dengan proses yang mudah dan cepat,” ujar Darmawan.

        Darmawan melanjutkan, sejak diluncurkan pada tahun 2020, penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga mencapai 13,68 Terawatt hour (TWh) pada Juni 2025. Dia merinci penjualan pada tahun 2021 mencapai 308,610 Megawatt hour (MWh) dan melonjak signifikan pada 2022 sebesar 1.762.953 MWh.

        Kemudian meningkat lebih dari 100% pada 2023 atau mencapai 3.543.638 MWh, lalu sebesar 5.382.245 MWh pada 2024, dan sampai dengan semester 1 2025 penjualan REC mencapai 2.689.117 MWh. 

        Menurunnya, minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC akan terus meningkat pada periode-periode selanjutnya

        “Semakin banyak perusahaan, baik dari dalam dan luar negeri yang mempercayakan suplai listrik hijaunya melalui REC PLN. Sehingga, kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh,” paparnya.

        Darmawan memaparkan saat ini ada 10 pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC. Kedelapan pembangkit tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, PLTA Saguling, PLTA Mrica dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.

        Sejumlah pelanggan perusahaan kenamaan seperti PT Cheil Jedang Indonesia, Nike, PT Asahimas Chemical, PT South Pasific Vincose, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT Smelting, PT Ceria Metalindo Prima, PT Frisian Flag Indonesia, PT Ajinomoto Indonesia, dan PT HM Sampoerna Tbk telah menggunakan listrik hijau milik PLN.

        Head ID SMS Department PT HM Sampoerna Tbk, Imron Hamzah menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, efisiensi energi, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

        "Terima kasih atas kerjasamanya yang sudah berjalan selama 3 tahun dengan PLN dan semoga kerjasama ini akan berlanjut terus  agar berdampak pada perkembangan penggunaan energi hijau di indonesia," ujar Imron. 

        Hal serupa juga diungkapkan oleh General Manager PT Inecda Plantation, Khamdi yang mengapresiasi kolaborasi dalam mendukung penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon.

        Baca Juga: Konsumsi Listrik Nasional Tumbuh, PLN Catat Penjualan 155,62 TWh di Semester I 2025

        “Kami berharap, kolaborasi bersama PLN ini dapat terus terjalin sehingga memberikan dampak baik melalui langkah-langkah yang mengedepankan prinsip bisnis berkelanjutan dan mengimplementasikan aspek-aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mendukung Sustainability Development Goals (SDGs),” tutur Khamdi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: