Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Thailand Jadi Primadona Buat Investor Global, Arus Dana Asing Capai US$13 Miliar

        Thailand Jadi Primadona Buat Investor Global, Arus Dana Asing Capai US$13 Miliar Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Minat investor global terhadap pasar berkembang kembali meningkat pada Juli 2025, tercermin dari penguatan indeks MSCI Emerging Markets (MSCI EM) sebesar 1,7%, melampaui kenaikan indeks pasar negara maju yang tumbuh 1,2% sepanjang bulan tersebut. Thailand menjadi pendorong utama, mencatat lonjakan indeks MSCI Thailand lebih dari 14%, tertinggi sejak awal pandemi 2020.

        Laporan JPMorgan bertajuk Emerging Markets Equity Strategy yang dirilis Kamis, 7 Agustus 2025, menyebut bahwa kombinasi pembalikan arus modal asing, pelonggaran kebijakan moneter, dan optimisme terhadap permintaan sektor kecerdasan buatan (AI) menjadi katalis utama penguatan pasar Thailand.

        “Pembalikan arus modal asing di tengah pesimisme, ditambah dengan pemangkasan suku bunga dan optimisme perdagangan, memberi dorongan signifikan terhadap performa MSCI Thailand,” tulis JPMorgan dalam risetnya.

        Baca Juga: MSCI Cabut 'Label Khusus', Saham Prajogo Pangestu Terbang

        Thailand menjadi pasar dengan performa terbaik dalam jajaran indeks MSCI EM pada Juli, mengungguli pasar lain seperti Brasil dan India yang justru menjadi penekan kinerja indeks kawasan. Sementara itu, total arus masuk dana ke saham pasar berkembang tercatat mencapai US$13,3 miliar, melonjak dari US$5,8 miliar pada Juni.

        Sebagian besar dana tersebut mengalir ke segmen Global Emerging Markets (GEM) sebesar US$7,1 miliar, diikuti Asia (di luar Jepang) sebesar US$5,1 miliar, serta kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) sebesar US$573 juta.

        Namun, sentimen global masih diliputi ketidakpastian. Kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta sikap hawkish The Federal Reserve (The Fed), yang mempertahankan suku bunga sambil menanti rilis data ekonomi berikutnya, menjadi faktor penahan laju penguatan di sejumlah pasar.

        Baca Juga: Bank Mandiri Raih ESG Rating AA dari MSCI Berkat Transformasi Hijau

        Indeks MSCI sendiri menjadi acuan utama investor institusi global dalam alokasi portofolio saham maupun obligasi. Setiap perubahan komposisi dalam indeks ini, yang dilakukan empat kali dalam setahun, selalu menjadi perhatian utama pelaku pasar.

        Untuk bulan ini, rebalancing indeks MSCI dijadwalkan diumumkan pada Kamis, 7 Agustus 2025, dan akan berlaku efektif pada 26 Agustus di seluruh pasar terkait, termasuk kawasan Asia Pasifik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: