Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Pertumbuhan, Metalindo Diversifikasi ke Sektor Non Otomotif

        Dorong Pertumbuhan, Metalindo Diversifikasi ke Sektor Non Otomotif Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada paruh pertama tahun 2025 (1H25), PT Garuda Metalindo Tbk ("BOLT" atau “Perusahaan”) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang mengesankan sebesar 118,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), mencapai IDR 67 miliar, meningkat dari IDR 30 miliar pada 1H24.

        Kinerja keuangan yang kuat ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 15,4% YoY, yang salah satunya didorong oleh lonjakan penjualan di segmen Suku Cadang Otomotif, dari IDR 55 miliar pada 1H24 menjadi IDR 166 miliar pada 1H25.

        Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh konsolidasi PT Garuda Metal Utama, perusahaan yang bergerak di bidang produsen komponen otomotif berkualitas tinggi.

        Faktor signifikan lain yang berkontribusi pada pertumbuhan ini adalah segmen Ekspor, yang naik 35,8% YoY, dari IDR 43 miliar pada 1H24 menjadi IDR 58 miliar pada 1H25.

        Pertumbuhan ini terutama didorong oleh lonjakan permintaan dari Jerman yang meningkat 23,1% YoY dan India yang meningkat 30,7% YoY pada 1H25.

        Di tingkat laba bruto, BOLT melaporkan kenaikan yang mengesankan sebesar 53,3% YoY, dari IDR 108 miliar pada 1H24 menjadi IDR 165 miliar pada 1H25. Margin bruto juga meningkat secara signifikan menjadi 20,4%, dibandingkan dengan 15,3% pada tahun sebelumnya.

        Peningkatan ini didorong oleh harga bahan baku yang lebih kompetitif, kenaikan penjualan bersih sebesar 15,4% YoY, efisiensi dalam proses produksi, dan biaya produksi yang relatif stabil selama periode tersebut. 

        Di tingkat EBITDA, Perusahaan juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan kenaikan 61,9% YoY, dari IDR 75 miliar pada 1H24 menjadi IDR 122 miliar pada 1H25. Margin EBITDA meningkat menjadi 15,0% pada 1H25, dibandingkan dengan 10,7% pada 1H24, mencerminkan dampak positif dari efisiensi operasional yang berkelanjutan.

        Laba bersih BOLT melonjak sebesar 118,7% YoY, dari IDR 30 miliar pada 1H24 menjadi IDR 67 miliar pada 1H25, dengan margin bersih naik dari 4,3% pada 1H24 menjadi 8,2% pada 1H25.

        Pertumbuhan laba yang kuat ini juga didorong oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi dan stabilisasi biaya bahan baku, yang diperkirakan akan berlanjut hingga paruh kedua tahun ini.

        BOLT berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan yang solid di segmen komponen dan suku cadang kendaraan roda dua (2W) maupun roda empat (4W) pada 1H25.

        Penjualan di segmen "Suku Cadang Sepeda Motor" naik 4,1% YoY menjadi IDR 258 miliar, dibandingkan dengan IDR 248 miliar pada 1H24. Sementara itu, segmen "Suku Cadang Otomotif" mengalami kenaikan signifikan, dengan penjualan meningkat 203,5% YoY menjadi IDR 166 miliar pada 1H25, dari IDR 55 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

        Segmen "Komponen Otomotif" juga mencatatkan pertumbuhan, meningkat 2,1% YoY menjadi IDR 161 miliar. Hasil positif ini didorong oleh akuisisi PT Garuda Metal Utama yang semakin memperkuat posisi BOLT sebagai pemasok yang andal di industri otomotif meskipun ada tantangan dalam penjualan kendaraan di Indonesia.

        Saat ini, sekitar 90% dari penjualan BOLT masih berasal dari pasar domestik, dengan mayoritas berasal dari sektor otomotif—terutama komponen dan suku cadang untuk kendaraan 2W dan 4W. Di segmen 2W, BOLT memegang pangsa pasar dominan sebesar 70%, setelah menjadi pelopor sejak 1982.

        Namun, di segmen 4W, pangsa pasar BOLT masih relatif kecil, sekitar 10–15%, karena banyak produsen mobil di Indonesia, terutama dari Jepang, masih mengandalkan komponen impor.

        Pemberlakuan kewajiban konten lokal (TKDN) dan pembatasan impor oleh pemerintah Indonesia telah mendorong produsen otomotif untuk melakukan lokalisasi produksi komponen kendaraan 4W.

        Sebagai hasilnya, BOLT mulai menerima lebih banyak permintaan terkait proyek lokalisasi dan optimis dapat mencapai pertumbuhan sebesar 10% di segmen 4W untuk FY2025, dibandingkan dengan FY2024. Ke depan, BOLT berkomitmen untuk meningkatkan pangsa pasarnya di segmen 4W dengan mengejar lebih banyak proyek lokalisasi.

        BOLT mencatatkan kenaikan laba bruto yang luar biasa sebesar 53,3% YoY untuk 1H25, meningkat dari IDR 108 miliar pada 1H24 menjadi IDR 165 miliar pada 1H25, yang mencerminkan peningkatan efisiensi operasional dan strategi manajemen biaya yang efektif.

        Bersamaan dengan ini, margin bruto meningkat secara signifikan dari 15,3% menjadi 20,4%, menunjukkan profitabilitas yang lebih kuat dan berkelanjutan.

        Kinerja positif ini didorong oleh serangkaian tindakan strategis yang konsisten dijalankan oleh manajemen. Faktor utama adalah optimisasi biaya bahan baku.

        Perusahaan memanfaatkan penurunan harga baja global dan berhasil melakukan negosiasi ulang dengan pemasok utama untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif.

        Selain itu, BOLT beralih ke sumber bahan baku alternatif yang menawarkan efisiensi biaya yang lebih baik tanpa mengorbankan kualitas produk.

        Selain itu, BOLT berhasil mencapai kenaikan penjualan sebesar 15,4% YoY sambil mempertahankan biaya barang yang dijual (COGS) relatif tidak berubah dibandingkan periode sebelumnya, yang menyebabkan kenaikan margin bruto yang signifikan.

        Di sisi operasional, Perusahaan fokus pada perbaikan proses produksi dan pengurangan konsumsi tooling. BOLT memperkenalkan sejumlah perbaikan rekayasa yang dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan tooling, memperpanjang masa pakai alat, dan mengurangi frekuensi penggantian.

        Tindakan ini, bersama dengan pengurangan biaya produksi yang lebih luas, menghasilkan struktur biaya yang lebih efisien dan daya saing produk yang lebih baik.

        Dengan strategi efisiensi yang komprehensif dari pengadaan hingga produksi, BOLT telah membangun fondasi operasional yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang.

        Diversifikasi ke Sektor Non-Otomotif Sebagai Strategi Pertumbuhan

        Meski sektor otomotif Indonesia masih dalam pemulihan, BOLT terus menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang melalui diversifikasi strategis.

        Salah satu inisiatif utama Perusahaan adalah memperluas jangkauan bisnisnya ke sektor non-otomotif yang menawarkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan.

        Strategi diversifikasi ini mulai memberikan hasil positif, yang tercermin dari kenaikan 45,8% YoY di segmen Industri Lainnya, dari IDR 25 miliar pada 1H24 menjadi IDR 37 miliar pada 1H25.

        Pertumbuhan di segmen ini didorong oleh permintaan yang kuat dari sektor-sektor seperti pertambangan, manufaktur, dan minyak & gas.

        BOLT mulai memproduksi massal produk-produk baru seperti alat berat dan mesin industri pada 1Q25, menandakan langkah kuat Perusahaan ke sektor-sektor ini.

        BOLT melihat peluang besar di sektor non-otomotif. Industri alat berat, khususnya, diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan.

        Dengan terus memperkuat kemampuan manufakturnya, memajukan penelitian dan pengembangan produk, serta membentuk kemitraan strategis dengan pemain utama, BOLT yakin bahwa upaya diversifikasinya akan sangat mendukung ketahanan bisnis jangka panjang dan daya saing yang lebih baik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: