Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Mobil Juli 2025 Anjlok 18,4%, Pangsa Pasar Astra Turun

        Penjualan Mobil Juli 2025 Anjlok 18,4%, Pangsa Pasar Astra Turun Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar mobil domestik melemah tajam pada Juli 2025. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan wholesales tercatat 60.552 unit, turun 18,4% dibandingkan 74.230 unit pada Juli 2024. 

        Penurunan terjadi hampir di semua segmen, dengan LCGC (Low Cost Green Car) merosot paling dalam 36,8% menjadi 9.360 unit, mencerminkan tekanan daya beli konsumen menengah bawah.

        Grup Astra International Tbk, pemegang merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks, mencatat penjualan 31.772 unit, anjlok 27,4% dari periode sama tahun lalu.

        Baca Juga: Astra International (ASII) Bukukan Laba Bersih Rp15,51 Triliun di Semester I 2025

        Pangsa pasarnya menyusut dari 59% menjadi 52%. Toyota + Lexus turun 30,4% menjadi 19.006 unit, Daihatsu melemah 24,9% menjadi 10.451 unit, Isuzu turun 7,6% menjadi 2.190 unit, dan UD Trucks terpangkas 32,8% menjadi 125 unit.

        Di segmen LCGC, Astra tetap mendominasi dengan 79% pangsa atau 7.383 unit, namun volumenya jauh lebih rendah dibandingkan 12.020 unit setahun sebelumnya.

        Kelompok non-Astra mencatat penurunan lebih ringan, hanya 5,5% menjadi 28.780 unit. Beberapa merek bahkan tumbuh, seperti Suzuki naik 11,1% menjadi 6.010 unit dan Chery melonjak 104,2% menjadi 1.593 unit.

        Baca Juga: Grup Astra (ASII) Bakal Caplok 83,67% Saham Emiten Properti MMLP

        Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD bersama merek Denza, menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan penjualan 2.858 unit, naik dari 1.925 unit BYD pada Juli 2024. Lonjakan ini mencerminkan tren kendaraan listrik (EV) yang semakin menguat, ditopang peluncuran model baru dan insentif pemerintah.

        Secara keseluruhan, pasar otomotif nasional masih menghadapi tekanan akibat lemahnya daya beli, kenaikan harga, dan ketidakpastian ekonomi global. Faktor-faktor ini diperkirakan terus membayangi kinerja penjualan hingga akhir tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: