Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fenomena PANI Terulang? DADA Catat Aktivitas Perdagangan Jumbo

        Fenomena PANI Terulang? DADA Catat Aktivitas Perdagangan Jumbo Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar modal Indonesia tengah menyoroti pergerakan saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) yang dinilai memiliki pola serupa dengan lonjakan spektakuler PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) beberapa tahun lalu. Spekulasi menguat setelah muncul kabar pembicaraan akuisisi dengan raksasa properti asal Jepang, Kajima Corporation dan Mitsubishi Estate.

        Data perdagangan menunjukkan saham DADA masih berada di level harga rendah, namun transaksi harian telah menembus miliaran rupiah. Aktivitas jumbo pada harga kelas perak ini kerap dipandang sebagai indikasi akumulasi oleh investor bermodal besar.

        DADA juga tercatat memiliki rekam jejak hukum bersih, tanpa catatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maupun pailit. Kondisi ini dinilai memberikan rasa aman bagi calon pemegang saham strategis, khususnya investor institusional yang memprioritaskan kepatuhan hukum.

        Baca Juga: Rumor Akuisisi oleh Investor Jepang Buat Saham DADA Meroket

        Fenomena ini mengingatkan pelaku pasar pada kisah PANI yang berawal dari harga rendah, diikuti lonjakan transaksi, rumor akuisisi, dan akhirnya reli ribuan persen setelah pengumuman resmi aksi korporasi.

        “Pasar modal selalu meninggalkan jejak. Saat ini, pola yang terbentuk di DADA terlalu mirip dengan PANI untuk diabaikan,” ujar Michael Wijaya, edukator komunitas saham @ber_investasi, Kamis (14/8).

        Jika akuisisi oleh perusahaan Jepang terealisasi, DADA berpotensi menjadi kendaraan ekspansi proyek properti berskala besar di Indonesia. Valuasi perusahaan dapat terdongkrak signifikan dan memberi peluang keuntungan berlipat bagi investor yang masuk di tahap awal.

        Di sisi lain, analis mengingatkan bahwa fenomena backdoor listing—yakni masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa melalui proses IPO—menyimpan risiko tinggi. Lonjakan harga yang kerap terjadi bisa disertai potensi volatilitas besar, terutama jika pengakuisisi tidak memiliki kegiatan usaha riil.

        Baca Juga: Happy Hapsoro Kucurkan Dana Segar ke Minna Padi (PADI) Lewat Right Issue

        Investor juga diimbau mewaspadai status Full Call Auction (FCA) pada saham tertentu yang dapat membatasi likuiditas perdagangan. “Di balik gemerlap lonjakan harga saham, ada cerita yang tak selalu terlihat. Di pasar modal, setiap peluang emas selalu datang bersama tantangan yang harus diantisipasi dengan bijak,” kata Michael.

        Dengan kombinasi valuasi rendah, fundamental kuat, dan potensi katalis masuknya investor strategis global, DADA kini menjadi salah satu emiten yang masuk radar transformasi besar di Bursa Efek Indonesia. Namun, pelaku pasar tetap disarankan melakukan analisis mendalam dan manajemen risiko sebelum mengambil posisi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: