Kredit Foto: TV Parlemen
Presiden Prabowo Subianto menargetkan defisit anggaran negara pada 2026 mencapai Rp638,8 triliun, atau 2,48% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Angka tersebut turun dari target defisit anggaran yang sebelumnya dibidik 2,53 persen pada tahun ini, dan lebih rendah dari outlook defisit tahun ini sebesar 2,78 persen dari PDB atau senilai Rp662 triliun
"Dengan demikian, defisit anggaran negara dirancang Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap PDB," ujarnya dalam Pidato Pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026
Prabowo menetapkan asumsi pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun pada 2026. Sementara itu, belanja negara ditargetkan mencapai Rp3.786,5 triliun.
Selain itu, Prabowo juga menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 mencapai 5,4 persen, lebih tinggi dibandingkan target tahun 2025 sebesar 5,2 persen.
"Dengan pengelolaan fiskal yang sehat, disertai dengan efektivitas transformasi ekonomi Dan peningkatan kesejahteraan rakyat, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2026 Ditargetkan mencapai 5,4% atau lebih," ujarnya.
Baca Juga: RAPBN 2026 Fokus untuk Rakyat, Ini 4 Sektor Prioritas Prabowo
Prabowo menegaskan pemerintah akan menjaga keseimbangan primer pada fiskal APBN 2026 menuju arah positif, dengan utang yang terkendali dalam batas aman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo