Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamen Ekraf Dorong ASEAN Bentuk Ekosistem Kreatif yang Kuat

        Wamen Ekraf Dorong ASEAN Bentuk Ekosistem Kreatif yang Kuat Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mendorong ASEAN membentuk ekosistem kreatif yang kuat agar industri kreatif bisa menembus pasar global.

        Hal ini disampaikan Wamen Ekraf dalam Panel Discussion bertema 'One Market, Many Makers: Unifying ASEAN for Global Furniture Leadership' pada ajang ASEAN Youth Furniture Exchange (AYFE) 2025 di The Meru Sanur, Bali pada Kamis (14/8/2025).

        Baca Juga: Tarif Transportasi Umum Cuma Rp80, Kemenhub Ajak Warga Naik Kereta

        Dirinya menambahkan keberlanjutan, keterlacakan, dan rantai pasok berkualitas menjadi kunci ekspor.

        “Desain, seni, musik, kuliner, hingga furnitur adalah subsektor penting ekonomi kreatif. Indonesia dan negara-negara ASEAN memiliki potensi besar menembus pasar dunia jika bersatu sebagai satu kawasan. Inilah saatnya ASEAN membentuk ekosistem kreatif yang kuat dan menjadi the new engine of growth di tingkat internasional,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Sabtu (16/8).

        “Ekonomi kreatif mengandalkan nilai tambah dari kreativitas. Data pasar dan tren konsumen internasional adalah fondasi kebijakan. Tanpa market intelligence yang tepat, sulit bagi pelaku industri bersaing di kancah global,” imbuhnya.

        AYFE 2025 berlangsung pada 12–14 Agustus 2025, diikuti 109 generasi muda pegiat industri kreatif dari tujuh negara ASEAN. Forum ini menjadi ajang pertukaran gagasan, jejaring bisnis, dan kerja sama lintas batas, sekaligus mendorong transformasi digital dan penguatan branding nasional.

        “Pemerintah berkomitmen memfasilitasi kolaborasi internasional, memperkuat kapasitas pelaku kreatif muda, dan mengoptimalkan potensi kawasan. Semua langkah ini kita arahkan untuk menjadikan industri kreatif sebagai motor pertumbuhan baru menuju Indonesia Emas 2045,” kata Wamen Ekraf Irene.

        Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Johni Martha, menyoroti pentingnya kerangka perdagangan terpadu di ASEAN, pengurangan hambatan non-tarif, dan penerapan kebijakan rantai pasok yang efisien.

        Ia menambahkan, keterpaduan kebijakan perdagangan, didukung data yang akurat, akan mempercepat pertumbuhan sektor kreatif sekaligus memperluas akses pasar internasional bagi pelaku industri. Kebijakan ini memberi ruang bagi generasi muda kreatif ASEAN berkreasi lebih luas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: