Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Simpanan Nasabah Sultan Naik 9,45%, Bos LPS: Mereka Tahan Ekspansi

        Simpanan Nasabah Sultan Naik 9,45%, Bos LPS: Mereka Tahan Ekspansi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat lonjakan simpanan milik nasabah kaya atau di atas Rp5 miliar tumbuh 9,45% secara tahunan (year on year/yoy) per Juli 2025. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan tabungan kelas menengah ke bawah yang hanya naik 4,76% yoy.

        Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan tren tersebut mencerminkan perbedaan dinamika antara kelompok nasabah.

        "Yang di bawah Rp100 juta itu tumbuhnya sekarang 4,76%. Yang di atas Rp5 miliar tumbuhnya 9,45%. Jadi keadaannya yang di atas tumbuhnya lebih kencang dibanding yang bawah," kata Purbaya dalam konferensi pers Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

        Baca Juga: LPS Jawab Soal Selisih Bunga dengan BI, Ini Kata Purbaya

        Menurut Purbaya, tingginya pertumbuhan simpanan di atas Rp5 miliar tidak lepas dari strategi korporasi yang masih menahan ekspansi usaha. Dana perusahaan lebih banyak diparkir di bank sambil menunggu momentum ekonomi yang lebih kondusif.

        "Ini indikasi bahwa mereka masih mengumpulkan uangnya di sana untuk siap-siap ekspansi nanti. Belum ekspansi penuh, tapi tidak lama lagi kalau kondisi membaik, kemungkinan mereka akan mulai ekspansi bisnisnya lagi," ujarnya.

        Di sisi lain, meski pertumbuhan tabungan masyarakat menengah ke bawah relatif lebih lambat, LPS mencatat adanya tanda perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Pada April 2025, simpanan di bawah Rp100 juta tumbuh 4,29% yoy, lalu turun ke 3,75% pada Mei, sebelum kembali naik ke 4,89% pada Juni.

        "Walaupun masih di bawah 5%, tapi sudah ada tanda-tanda perbaikan kelihatannya yang di bawah Rp100 juta," tambah Purbaya.

        Baca Juga: LPS Turunkan Bunga Penjaminan ke 3,75%, Usai BI Pangkas BI Rate

        LPS menilai perbedaan tren ini mencerminkan situasi ekonomi yang membuat masyarakat kelas atas cenderung menahan dana untuk investasi besar. Sementara itu, pemulihan konsumsi rumah tangga di segmen bawah mulai terlihat, meski masih bertahap.

        Pertumbuhan simpanan di segmen kaya yang lebih tinggi dipandang bisa menjadi sinyal kesiapan korporasi kembali melakukan ekspansi, sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di paruh berikutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: