Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emiten Grup Lippo Catat Lonjakan Laba 217%, Ini Sebabnya!

        Emiten Grup Lippo Catat Lonjakan Laba 217%, Ini Sebabnya! Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Star Pacific Tbk. (LPLI), perusahaan di bawah Grup Lippo, membukukan lonjakan laba bersih sebesar 217,35 persen pada semester I-2025. Emiten ini meraih laba bersih Rp203,17 miliar, jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu Rp64,02 miliar. Kenaikan kinerja tersebut ikut mengerek laba bersih per saham menjadi Rp173,59 dari sebelumnya Rp54,70.

        Berdasarkan laporan keuangannya per 30 Juni 2025, lonjakan laba terutama ditopang oleh peningkatan signifikan dari pos aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang mencapai Rp189,39 miliar, naik tajam dari Rp31,87 miliar pada semester I-2024.

        Baca Juga: Berbalik Untung, Triniti Land Bukukan Laba Rp5 Miliar di Semester I 2025

        Di sisi lain, pendapatan perseroan justru terkoreksi 15,33 persen menjadi Rp8,72 miliar dari Rp10,30 miliar. Beban pokok pendapatan turut menurun menjadi Rp7,48 miliar dari Rp9,54 miliar, sehingga laba kotor naik 61,84 persen menjadi Rp1,23 miliar dibanding Rp760 juta pada periode sama tahun sebelumnya.

        Meski beban usaha meningkat menjadi Rp8,44 miliar dari Rp7,58 miliar, penguatan laba dari instrumen keuangan membuat laba sebelum pajak penghasilan perseroan melesat ke Rp203,71 miliar, atau lebih dari tiga kali lipat dibandingkan Rp65,23 miliar pada semester I-2024.

        Baca Juga: Citi Indonesia Catat Laba Rp1,3 Triliun, Siapkan Strategi Paruh Kedua 2025

        Di sisi neraca, ekuitas LPLI tumbuh menjadi Rp2,23 triliun dari Rp1,75 triliun pada akhir 2024. Saldo defisit berhasil ditekan ke Rp532,8 miliar dari sebelumnya Rp736,17 miliar. Jumlah aset juga meningkat menjadi Rp2,24 triliun dari Rp1,76 triliun, sementara liabilitas menyusut menjadi Rp8,76 miliar dari Rp16,26 miliar.

        Manajemen perseroan dalam laporannya menekankan bahwa kenaikan laba bersih terutama berasal dari keuntungan investasi dan pengelolaan aset keuangan. Adapun kontribusi dari pendapatan operasional masih terbatas, terlihat dari penurunan pendapatan utama di semester berjalan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: