Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Psikologis Pasar Rapuh, IHSG Anjlok Imbas Aksi Massa

        Psikologis Pasar Rapuh, IHSG Anjlok Imbas Aksi Massa Kredit Foto: Annisa Nurfitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan selama dua hari berturut-turut seiring meningkatnya gejolak sosial di dalam negeri yang menimbulkan ketidakpastian politik. 

        Pada perdagangan Kamis (28/8/2025), IHSG terkoreksi hingga ke level 7.850 atau melemah 1,27% pada sesi pagi, melanjutkan pelemahan sehari sebelumnya yang juga berakhir di zona merah.

        Menurut pengamat pasar modal sekaligus Founder StockNow, Hendra Wardana, faktor utama tekanan bukan berasal dari isu global, melainkan kondisi domestik. Aksi massa yang merebak di Jakarta dan sejumlah daerah memicu kekhawatiran investor akan stabilitas politik dan keamanan. 

        “Pasar modal sangat sensitif terhadap isu stabilitas. Begitu muncul potensi risiko keamanan, investor asing maupun domestik cenderung menahan diri, bahkan melepas portofolio untuk mengamankan posisi likuid,” ujarnya, dalam keterangannya Jumat (29/8/2025).

        Baca Juga: IHSG Ambruk 2,27% ke Level 7.771 pada Sesi Siang Ini, 662 Saham Melemah

        Hendra menilai respons pemerintah terhadap situasi ini belum cukup menenangkan pasar. 

        Alih-alih membuka komunikasi dengan masyarakat, kebijakan yang muncul justru berupa imbauan work from home bagi anggota DPR. Langkah tersebut, kata dia, memberi sinyal keliru bahwa pemerintah dan wakil rakyat menjauh dari aspirasi publik. 

        “Padahal, pasar butuh sinyal stabilitas dan kepastian. Dalam ekonomi, persepsi sering kali lebih kuat pengaruhnya dibanding fakta di lapangan,” tambahnya.

        Kondisi ini turut menjadi perhatian media internasional. Investor global melihat adanya eskalasi ketidakpastian politik di Indonesia, sehingga berujung pada aksi jual di pasar keuangan. Dampaknya, selain IHSG, nilai tukar rupiah juga berfluktuasi mengikuti aliran modal keluar.

        Baca Juga: IHSG Hari Ini Dibuka Anjlok 0,80% ke Level 7.800-an, Saham MITI Paling Nestapa

        Dari sisi teknikal, IHSG kini mendekati area support 7.800–7.840 yang diperkirakan menjadi penahan pertama tekanan jual. Jika level tersebut bertahan, ada peluang konsolidasi. Namun, jika jebol, risiko koreksi lebih dalam bisa terbuka. 

        “Banyak pelaku pasar memilih strategi defensif sembari menunggu kepastian arah kebijakan pemerintah,” ujar Hendra.

        Ke depan, pasar menantikan komunikasi yang lebih jelas dari pemerintah untuk meredam sentimen negatif. Terlebih, beredar informasi akan adanya aksi lanjutan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Jumat (29/8/2025) siang. 

        “Jika pemerintah mampu merangkul dan membuka dialog, maka pasar bisa kembali merespons rasional. Namun bila ketidakpastian terus berlanjut, pelemahan IHSG sulit dihindari meski fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat,” kata Hendra.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: