Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
KAI Commuter menyiapkan sejumlah strategi antisipasi guna meminimalkan dampak ekonomi dari potensi gangguan operasional layanan Commuter Line.
Adanya langkah ini dilakukan menyusul normalisasi layanan setelah perjalanan sempat terkendala imbas aksi penyampaian aspirasi massa pada Kamis malam (28/8/2025).
Hingga pukul 09.30 WIB, pantauan di berbagai stasiun menunjukkan kondisi relatif ramai lancar dan kondusif, dengan dominasi pengguna harian. Pola operasi perjalanan di seluruh lintas juga dilaporkan berjalan normal.
Baca Juga: KAI Commuter Berikan Diskon Hingga 45% Untuk Perjalanan Commuter Line Basoetta!
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menegaskan layanan Commuter Line kembali beroperasi sebagaimana mestinya.
“Operasional layanan Commuter Line pagi ini normal, pantauan pengguna juga didominasi oleh pengguna harian yang mulai beraktivitas kembali pagi ini,” jelas Joni.
Normalisasi layanan juga terjadi pada Commuter Line Rangkasbitung yang kembali melintas menuju Stasiun Tanah Abang. Bahkan, stasiun Karet yang sempat ditutup untuk naik dan turun penumpang kini telah kembali melayani pengguna.
Meski situasi telah pulih, KAI Commuter menekankan pentingnya langkah pencegahan agar gangguan serupa tidak menimbulkan kerugian lebih besar, baik dari sisi keterlambatan maupun biaya ekonomi yang ditanggung pekerja harian.
Baca Juga: KAI Commuter Siap Tambah Armada Baru Hadapi Ledakan Penumpang
Untuk antisipasi, perusahaan juga menambah petugas pengamanan dan pelayanan di stasiun padat, serta mengatur layanan perjalanan agar tetap lancar.
“Operasional Commuter Line pun akan disesuaikan jika lintas-lintas pelayanan perjalanan Commuter Line tidak kondusif dan membahayakan perjalanan kereta dan pengguna,” tambah Joni.
Demi menjaga kelancaran, KAI Commuter mengimbau pengguna mematuhi arahan petugas, mendahulukan penumpang yang keluar dari kereta, dan menjaga posisi aman di peron.
“KAI Commuter juga mengimbau masyarakat dan para pengguna untuk selalu menjaga ketertiban dan keselamatan bersama,” tutup Joni.
Langkah antisipatif ini diharapkan menekan potensi kerugian produktivitas yang biasanya muncul akibat terganggunya layanan transportasi massal, khususnya bagi para pekerja yang menggantungkan mobilitasnya pada Commuter Line setiap hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: