Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pos Indonesia All Out Dukung Gerakan Pangan Murah, Pastikan Distribusi Sampai ke Pelosok

        Pos Indonesia All Out Dukung Gerakan Pangan Murah, Pastikan Distribusi Sampai ke Pelosok Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Jutaan warga di seluruh Indonesia kini bisa bernapas lega. Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Kementerian Pertanian bersama lintas Kementerian/Lembaga pada Sabtu (30/8) mendapat dukungan penuh dari PT Pos Indonesia (Persero). 

        Dukungan ini dinilai penting karena Pos Indonesia memiliki jaringan distribusi logistik paling luas hingga pelosok negeri, sehingga akses pangan murah bisa dirasakan masyarakat secara merata.

        Acara yang dipusatkan di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan digelar serentak di 7.285 kecamatan di seluruh Indonesia. Tujuannya jelas, menjaga stabilitas harga pangan pokok, meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap bahan pangan, sekaligus menekan potensi inflasi dari komoditas strategis.

        Hadir mewakili Pos Indonesia, PLT Direktur Utama, Endy P. R. Abdurrahman, didampingi Direktur Bisnis Kurir & Logistik, Tonggo Marbun. Kehadiran jajaran pimpinan Pos Indonesia menunjukkan komitmen perseroan dalam mendukung upaya pemerintah menyalurkan pangan dengan harga terjangkau kepada masyarakat.

        “Sebagai BUMN yang memiliki jaringan distribusi terluas hingga ke pelosok negeri, Pos Indonesia siap mendukung program pemerintah dalam penyaluran logistik pangan strategis. Kehadiran kami di Gerakan Pangan Murah ini menjadi wujud nyata kontribusi Pos Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Endy P. R. Abdurrahman, PLT Direktur Utama Pos Indonesia.

        Baca Juga: HUT ke-279, Pos Indonesia Gaungkan Semangat Inovasi dan Layanan Prima

        Selain menghadiri sesi video conference dan site visit ke arena GPM, Pos Indonesia juga siap mengoptimalkan layanan logistik, gudang, dan transportasi darat maupun udara untuk mendukung distribusi pangan murah ke seluruh daerah.

        Direktur Bisnis Kurir & Logistik Pos Indonesia, Tonggo Marbun, menambahkan: Pos Indonesia memiliki keunggulan dalam jaringan distribusi last mile dan layanan logistik yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar pergerakan pangan murah ini. 

        "Dengan sistem logistik yang terintegrasi, kami berkomitmen memastikan masyarakat di berbagai wilayah, termasuk pelosok, dapat merasakan manfaat program ini,” ujarnya.

        Gerakan Pangan Murah diharapkan tidak hanya membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

        Komoditas yang dijual dalam GPM terdiri dari beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), minyak goreng Minyakita, gula pasir, hingga telur ayam. Seluruh harga ditetapkan lebih rendah dibandingkan harga pasar maupun Harga Eceran Tertinggi (HET).

        Dalam pelaksanaannya, beras SPHP 5 kilogram dijual seharga Rp60.000 atau Rp12.500 per kilogram untuk wilayah Jawa. Harga ini lebih murah dibandingkan HET yang ditetapkan sebesar Rp62.500. Minyak goreng Minyakita dilepas Rp15.500 per liter, sedikit lebih rendah dari HET Rp15.700 per liter. Sementara gula pasir dan telur ayam menyesuikan daerahnya. 

        Adapun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, tujuan utama GPM adalah menjaga kestabilan harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat. 

        “Kami ingin membangun ekosistem pangan yang sehat. Gerakan pangan murah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga stabilitas pangan, khususnya beras, agar bisa diakses masyarakat dengan harga yang baik,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: