Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investasi Hingga Stimulus Konsumsi Jadi Kunci Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi

        Investasi Hingga Stimulus Konsumsi Jadi Kunci Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi Kredit Foto: Cita Auliana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, optimistis pemerintah dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen hingga 5,2 persen. Adapun sejumlah strategi telah disiapkan, termasuk mendorong kenaikan investasi, penguatan sektor industri, serta menjaga konsumsi domestik.

        "Pemerintah terus menyiapkan strategi ke depan, di mana semester ke-2 ini kenaikan investasi diharapkan bisa mencapai di atas Rp900 triliun," kata Airlangga di Main Hal Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/9/2025).

        Airlangga mengatakan, peningkatan investasi seiring impor barang modal tumbuh kuat sebesar 32,5% yoy di kuartal II 2025.

        Baca Juga: Airlangga Pastikan Ekonomi Solid, Guncangan IHSG Hanya Sementara

        "Kita lihat semester ke-2 ini juga kenaikan barang import 32,5 persen," urainya.

        Selain itu, industri pengolahan yang tumbuh positif 5,08% yoy di kuartal II 2025 menunjukkan aktivitas pembangunan pabrik dan fasilitas produksi baru, 

        "Artinya ada potensi ekspansi di kuartal III 2025," ujarnya.

        Ia mengatakaan capex BUMN dan belanja modal pemerintah di semester ke-1 sebesar 17,94 persen dan stimulus ekonomi yang dialokasikan di semester ke-1 sebesar Rp61 triliun. 

        "Realisasi belanja diharapkan di semester ke-2 ini bisa mencapai 25 persen atau angkanya Rp694 triliun. Dan harapannya ini juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan," terangnya.

        Baca Juga: Menko Airlangga Bantah Isu Mundurnya Sri Mulyani dari Kabinet Merah Putih

        Pemerintah juga menyiapkan sejumlah stimulus untuk mendorong daya beli masyarakat, seperti kredit investasi padat karya untuk revitalisasi mesin produksi di sektor tekstil, furnitur, dan makanan-minuman. 

        Selain itu, program prioritas perumahan melalui peningkatan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari Rp20.000 menjadi Rp350.000, insentif PPN ditanggung pemerintah hingga 100 persen, serta bantuan stimulan perumahan swadaya untuk 41.000 rumah.

        Di sektor ketenagakerjaan, pemerintah menyalurkan program BPDS dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus perumahan yang ditargetkan dapat mendorong pembangunan sekitar 450.000 rumah dengan nilai Rp130 triliun. 

        Pemerintah juga menyiapkan stimulus sektor pariwisata menjelang akhir tahun, serta akselerasi program makan bergizi gratis dengan target 25.000 SPPG pada November.

        Baca Juga: Airlangga Hartarto Yakinkan Investor, Dinamika Politik Hanya Jangka Pendek

        "Nah seluruh program ini dilancarkan untuk mengerjakan perekonomian di masyarakat atau di rakyat, secara langsung sambil menjaga konsumsi domestik," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: