Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BCA Akan Terus Dampingi UMKM dan Desa Bakti Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lokal

        BCA Akan Terus Dampingi UMKM dan Desa Bakti Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lokal Kredit Foto: BCA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui payung Bakti BCA kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi UMKM dan Desa Bakti BCA 2025  pada 26–27 Agustus 2025 di Jakarta.

        Rapat yang diikuti sekitar 150 perseta ini merupakan bagian dari komitmen BCA melibatkan serta memberdayakan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

        Baca Juga: Dukung SDGs, BNI Gelar Program Intervensi Gizi dan Kesehatan

        Agenda tahunan tersebut difokuskan untuk menjadi sarana mengembangkan kompetensi, koordinasi di antara BCA dan UMKM dan Desa Bakti BCA, serta meningkatkan hubungan di antara stakeholders Bakti BCA.

        Rapat Koordinasi UMKM dan Desa Bakti BCA 2025 dihadiri oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana, Presiden Direktur BCA Hendra Lembong, Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kementerian Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Asisten Deputi Pengembangan Produk Pariwisata Kementerian Pariwisata Itok Parikesit, dan EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn. 

        Mengusung tema “Riding the Wave”, Rapat Koordinasi UMKM dan Desa Bakti BCA kali ini berfokus pada penguatan potensi desa wisata, UMKM, dan komunitas masyarakat dalam menghadapi dunia usaha yang dinamis.

        EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, mengatakan rapat koordinasi tersebut dihadirkan sebagai wadah bagi BCA untuk memahami kebutuhan para pengurus UMKM dan desa binaan, sekaligus pendampingan dalam menavigasi dinamika dunia usaha yang berkembang pesat.

        "Kami meyakini bahwa kualitas SDM merupakan kunci untuk menghadapi kondisi tersebut. Untuk itu, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi krusial agar UMKM dan desa wisata dapat tumbuh lebih tangguh, adaptif, dan berdaya saing. Melalui forum kolaboratif ini, kami berharap tercipta ruang pertukaran gagasan dan praktik terbaik yang mampu mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM dan Desa Bakti BCA di seluruh Indonesia," ucapnya, dikutip dari siaran pers BCA, Selasa (2/9).

        Bakti BCA juga mengadakan pembekalan dengan topik seputar penguatan branding, inovasi ekonomi kreatif, dan pemahaman pengelolaan keuangan. 

        Sejumlah narasumber dari kalangan praktisi yang dihadirkan, antara lain, Co-Founder Anomali Coffee Irvan Helmi, Co-Founder Duanyam Hanna Keraf, CEO Creative dentsu Indonesia Wisnu Satya Putra, dan Executive Director CECT Sustainability Universitas Trisakti Maria Ariesta Utha. 

        Para perwakilan pengurus UMKM dan Desa Bakti BCA juga berkesempatan untuk berbagi best practice dalam pariwisata berkelanjutan, khususnya seputar aspek keberlanjutan lingkungan. 

        Tak hanya itu, peserta juga diajak melakukan benchmarking kualitas layanan pariwisata terbaik dengan mengunjungi Hotel Indonesia Kempinski dan Desa Wisata Pecinan Glodok.

        Rapat Koordinasi UMKM dan Desa Bakti BCA merupakan bagian dari program berkelanjutan di bawah payung Bakti BCA. Dukungan BCA tercermin melalui berbagai inisiatif, seperti pengembangan sumber daya manusia, program Rumah Pangan Hidup, perluasan akses pasar, revitalisasi kebun kopi, pendampingan sertifikasi halal UMKM, pelatihan UMKM Go Export, serta beragam program pembinaan UMKM di Desa Bakti BCA.

        Saat ini, terdapat 27 desa yang dibina secara intensif oleh BCA yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. 

        Sejumlah Desa Bakti BCA juga telah meraih penghargaan berskala nasional maupun internasional. Terbaru, enam desa wisata binaan berhasil memperoleh penghargaan bergengsi pada “ASEAN Tourism Awards 2025”, yaitu Kampung Adat Nagari Sijunjung, Desa Wisata Kreatif Terong, Desa Wisata Semen, Desa Wisata Taro, Desa Wisata Pecinan Glodok, dan Desa Wisata Hijau Bilebante. 

        Selain itu, Desa Wisata Taro dan Desa Wisata Hijau Bilebante juga terpilih sebagai “Best Tourism Villages Upgrade Program” dari UNWTO pada 2023.

        “Melalui Rapat Koordinasi UMKM dan Desa Bakti BCA, kami ingin memastikan bahwa setiap inisiatif pembinaan yang dijalankan benar-benar memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kami percaya, UMKM dan desa memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal. BCA akan terus berupaya memberikan pendampingan agar komunitas ini mampu tumbuh secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kearifan lokal yang menjadi identitas bangsa,” tutup Hera.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: