Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Krisis Politik dan Sosial Menguat, IS2P Tekankan Agenda Keberlanjutan

        Krisis Politik dan Sosial Menguat, IS2P Tekankan Agenda Keberlanjutan Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        The Indonesian Society of Sustainability Professionals (IS2P) menyuarakan keprihatinan atas eskalasi konflik terbuka di berbagai kota besar. Gelombang protes yang bermula dari demonstrasi damai berubah menjadi bentrokan fisik, perusakan fasilitas umum, hingga jatuhnya korban jiwa. Kondisi ini, menurut IS2P, menandai Indonesia berada pada titik kritis dalam menjaga stabilitas nasional.

        Ketua IS2P Satrio Dwi Prakoso menegaskan, kemarahan publik dipicu ketidakadilan sosial-ekonomi, penyalahgunaan kewenangan, serta minimnya transparansi pemerintah dan legislatif. Situasi tersebut memperburuk krisis kepercayaan masyarakat terhadap negara, melemahkan legitimasi lembaga demokrasi, dan berpotensi menimbulkan fragmentasi sosial serta politik.

        “Jika tidak segera dipulihkan, dampaknya akan sangat merugikan bangsa dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Satrio dalam keterangan resmi, Selasa (2/9/2025).

        Baca Juga: Forum Pemred Indonesia Serukan Demokrasi Damai, Minta Hukum Tanpa Tebang Pilih

        IS2P menilai risiko intervensi asing dapat meningkat seiring melemahnya posisi tawar Indonesia di kancah internasional. Agenda reformasi birokrasi, perbaikan tata kelola, hingga pembangunan nasional dikhawatirkan akan terhambat jika eskalasi konflik terus berlanjut.

        Dalam pernyataannya, IS2P mendesak kepada pemerintah, parlemen, dan aparat keamanan untuk menghentikan kekerasan dan provokasi, memperkuat komunikasi publik yang transparan, membuka ruang dialog inklusif, menegakkan keadilan sosial dan hukum tanpa pandang bulu, meningkatkan kinerja eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dan melindungi program keberlanjutan dan aksi iklim.

        Baca Juga: Mendikdasmen Bahas Opsi Sekolah Terdampak Demo Gelar Belajar dari Rumah

        Satrio menegaskan, bangsa Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yakni memilih perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan, atau terjerumus dalam krisis berkepanjangan.

        “Masa depan kita membutuhkan kerja bersama, komitmen kolektif, dan prioritas pada keberlanjutan serta kesejahteraan rakyat. Mari jaga rumah bersama ini. Mari pulihkan kepercayaan, bangun masa depan, dan pastikan Indonesia tetap adil, kokoh, dan lestari bagi semua,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: