Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Bersih BSI Capai Rp4,15 Triliun, Pembiayaan Naik 20,31%

        Laba Bersih BSI Capai Rp4,15 Triliun, Pembiayaan Naik 20,31% Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih Rp4,15 triliun hingga Juli 2025. Capaian tersebut naik 5,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK).

        Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (4/9/2025), BSI mencatat pembiayaan Rp294,92 triliun, tumbuh 20,31 persen year on year (yoy) dari Rp245,49 triliun per Juli 2024. Kinerja intermediasi ini menjadi penopang utama peningkatan laba.

        Dari sisi penghimpunan dana, total DPK mencapai Rp327,7 triliun atau naik 9,55 persen yoy. Komposisi dana tersebut terdiri atas simpanan wadiah Rp76,8 triliun—meliputi giro Rp19 triliun dan tabungan Rp57,1 triliun—serta dana investasi non-profit sharing termasuk deposito sebesar Rp250,9 triliun.

        Baca Juga: Aplikasi Byond Milik BSI Error, Nasabah Tak Bisa Transaksi hingga Gaji Tertahan!

        Porsi dana murah atau current account saving account (CASA) tercatat Rp76,8 triliun per 31 Juli 2025. Nilai ini setara 23,4 persen terhadap total DPK. Strategi menjaga keseimbangan antara dana murah dan deposito berjangka membantu BSI menekan biaya dana (cost of fund) agar tetap efisien.

        Dari sisi permodalan, total liabilitas BSI mencapai Rp347,5 triliun, mayoritas berasal dari dana simpanan dan investasi nasabah. Ekuitas perusahaan tercatat Rp48,2 triliun, terdiri atas modal disetor Rp23,06 triliun, tambahan modal disetor Rp40 triliun, serta cadangan Rp4,78 triliun. Dengan demikian, total aset BSI per Juli 2025 mencapai Rp395,7 triliun.

        Baca Juga: Makin Diminati, Bisnis Bullion BSI Tembus 1 Ton Emas

        Sejalan dengan kinerja keuangan, BSI juga menuntaskan transisi kepemimpinan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat nomor SR-354/PB.02/2025 tanggal 29 Agustus 2025 menyetujui pengangkatan Anggoro Eko Cahyo sebagai direktur utama. Pada saat yang sama, Muhadjir Effendy disetujui menjadi komisaris utama.

        Keduanya resmi menjalankan tugas per 1 September 2025. Perubahan ini diharapkan memperkuat arah strategi BSI dalam menjaga pertumbuhan pembiayaan, memperbesar pangsa pasar perbankan syariah, sekaligus meningkatkan tata kelola.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: