Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hilirisasi SDA Harus Ditopang Investasi, Teknologi, dan SDM Unggul

        Hilirisasi SDA Harus Ditopang Investasi, Teknologi, dan SDM Unggul Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyoroti pentingnya hilirisasi sebagai strategi kunci dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) Indonesia.

        Wamen Todotua menyoroti ini dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Trisakti di Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Musikal Perempuan Punya Cerita Bukti Seni Pertunjukan Bagian Penting Ekonomi Kreatif

        “Selama ini kita masih mengekspor bahan mentah dan mengimpor kembali produk jadi dengan harga lebih mahal. Melalui hilirisasi, seluruh proses pengolahan harus dilakukan di dalam negeri agar memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi,” ucapnya, dikutip dari siaran pers BKPM, Senin (8/9).

        Dari sisi cadangan SDA, Indonesia memiliki potensi besar di berbagai komoditas strategis, mulai dari nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, ikan tuna sebagai komoditas unggulan perikanan, hingga kelapa yang menyumbang 20–30% kebutuhan dunia.

        Menurut Wamen Todotua, pengelolaan SDA ini harus ditopang oleh investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) unggul. “Kita bisa belajar dari Tiongkok bagaimana mereka membangun ekosistem melalui investasi dan teknologi,” pungkasnya.

        Berdasarkan data realisasi investasi bidang hilirisasi semester I 2025, total nilai realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp280,8 triliun. Nilai tersebut menyumbang sebesar 29,8% dari total realisasi investasi semester I 2025. 

        Mineral menjadi sektor dengan nilai terbesar dalam realisasi investasi bidang hilirisasi yaitu sebesar Rp193,8 triliun, disusul oleh sektor perkebunan dan kehutanan dengan nilai total Rp67,4 triliun.

        Selanjutnya, sektor minyak dan gas bumi sebesar Rp17,3 triliun, serta sektor perikanan dan kelautan dengan total Rp2,3 triliun. Capaian realisasi investasi hilirisasi tersebut menunjukkan bahwa hilirisasi bukan lagi hanya strategi, melainkan telah menjadi penggerak penting perekonomian Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: