Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investasi USD3 Juta, PGEO Bangun Proyek Hidrogen Hijau Berteknologi AEM Pertama di Dunia

        Investasi USD3 Juta, PGEO Bangun Proyek Hidrogen Hijau Berteknologi AEM Pertama di Dunia Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), resmi groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Lampung pada 9 September 2025.

        Fasilitas ini mencatat sejarah sebagai yang pertama di dunia yang menggabungkan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih.

        Langkah ini menjadi terobosan penting bagi Pertamina dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Dengan investasi sekitar USD3 juta, pilot plant ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2026. Nantinya, hidrogen hijau yang dihasilkan akan digunakan untuk uji pasar, termasuk di sektor transportasi dan industri.

        Baca Juga: Ulubelu & Lahendong Jadi Fokus Konsorsium PLN IP–PGE

        Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa groundbreaking ini merupakan langkah nyata Pertamina Group dalam mewujudkan visi menjadi perusahaan energi bersih kelas dunia.

        “Melalui inisiatif ini, Pertamina membuktikan teknologi green hydrogen berbasis panas bumi dapat diterapkan secara nyata. Proyek ini juga menjadi fondasi regulasi, standar, dan model bisnis hidrogen di Indonesia, serta membangun ekosistem energi baru yang bisa direplikasi di wilayah lain,” ungkap Simon.

        Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, turut memberikan apresiasinya atas langkah berani Pertamina dalam mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan industri hidrogen hijau. Menurutnya, green hydrogen merupakan energi ramah lingkungan yang lambat laun akan menggeser dominasi energi fosil.

        Baca Juga: PGEO Kantongi Rp3,3 Triliun di Kuartal II 2025

        “Dengan semakin banyak alternatif pilihan, masyarakat tentu akan membandingkan mana yang lebih efektif dan lebih efisien. Pilihan energi terbarukan yang lebih bervariatif akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam memilih kebutuhan sumber energi yang berkualitas tanpa memberikan dampak negatif bagi lingkungan,” jelas Yuliot.

        Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, juga menekankan pentingnya pembangunan ini bagi generasi mendatang. "Ke depan, Pilot Plant Ulubelu lebih dari persoalan teknologi atau investasi. Ini adalah tentang warisan berharga yang akan kita titipkan kepada generasi mendatang," kata Mochamad Iriawan.

        Selain sebagai fasilitas produksi, Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu juga akan difungsikan sebagai pusat pembelajaran teknologi dan uji kelayakan komersial. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam studi permintaan serta kualitas produk untuk pengembangan fase selanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: