Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anindya Bakrie: Jangan Takut Tergantikan AI, Tapi Takut pada Orang yang Pandai Memakai AI

        Anindya Bakrie: Jangan Takut Tergantikan AI, Tapi Takut pada Orang yang Pandai Memakai AI Kredit Foto: OctaFX
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menekankan bahwa pelaku usaha tidak perlu takut tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI), melainkan harus khawatir tertinggal dari mereka yang lebih cepat memanfaatkannya.

        Anindya mengatakan dunia usaha kini menghadapi tiga transformasi besar yang akan menentukan arah pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu transisi energi, industri digital dan AI, serta ketahanan pangan. Menurutnya, kemampuan beradaptasi dengan perubahan itu akan menentukan daya saing Indonesia di masa depan.

        “Kita semua di sini mesti belajar yang baik, menatap masa depan dengan optimistis. Jangan terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik, apalagi yang kita lihat di media sosial yang belum tentu benar. Kita mesti fokus optimistis menatap masa depan Indonesia Emas 2045. Itu hanya 20 tahun dari sekarang,” ujar Anindya dalam Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Provinsi Lampung di Kampus Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Sabtu (13/9/2025) dikutip dari keterangan resmi, Minggu (14/9/2025).

        Baca Juga: 13 Perusahaan Besi dan Baja Lulus Program Pendampingan Dekarbonisasi KADIN, jadi Langkah Konkret Dekarbonisasi Nasional

        Ia menegaskan, teknologi hanyalah alat. Ancaman sebenarnya muncul jika pelaku usaha tidak mampu menguasai keterampilan baru, terutama dalam penggunaan AI.

        “Jangan takut digantikan oleh mesin. Justru kita harus takut pada orang yang tahu cara memakai mesin itu lebih pintar dari kita,” kata Anindya dalam forum tersebut.

        Rapimprov Kadin Lampung tahun ini mengangkat tema “Memperkuat Peran Dunia Usaha dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Inklusif dan Berdaya Saing.” Forum ini dihadiri pelaku usaha, akademisi, dan pemangku kebijakan daerah, dengan fokus pada bagaimana dunia usaha dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif melalui penguatan inovasi dan teknologi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: