Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bundesbank: Kepercayaan Atas Dolar Turun, Saatnya Euro Memperkuat Peran Global

        Bundesbank: Kepercayaan Atas Dolar Turun, Saatnya Euro Memperkuat Peran Global Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Bundesbank Joachim Nagel mengatakan euro tidak realistis menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia, namun perlu memperkuat perannya dalam kancah global.

        Nagel mengatakan bahwa hal tersebut penting dilakukan untuk melindungi kawasan euro jika terjadi penurunan kepercayaan berkelanjutan terhadap dolar dari Amerika Serikat (AS).

        Baca Juga: Ancaman Dolar AS Rp17 Ribu, Begini Strategi Investasi yang Harus Dilakukan

        “Dolar AS tidak lagi sepenuhnya dipersepsikan sebagai aset safe haven. Meskipun tampaknya tidak realistis, dan bahkan tidak diinginkan, bagi euro untuk menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan dalam waktu dekat, signifikansi internasional yang lebih besar bagi euro jelas mungkin dan diinginkan," ungkap Nagel, dilansir Selasa (23/9).

        Uni Eropa menurutnya perlu memiliki kebijakan fiskal yang berorientasi pada stabilitas, kebijakan yang dapat diprediksi, sikap militer yang lebih tegas, serta pasar modal yang dalam, likuid, dan terbuka. Selain itu, harus tersedia berbagai instrumen investasi berkualitas tinggi yang aman.

        Ia menambahkan, tingginya tabungan rumah tangga dalam kawasan euro harus lebih baik disalurkan untuk mendorong inovasi, produktivitas, dan daya saing.

        “Tabungan kita sangat dibutuhkan untuk membiayai transisi hijau dan digital kawasan euro, serta belanja pertahanan,” katanya.

        Nagel juga memperingatkan bahwa euro harus mampu menghadapi ancaman dari semakin besarnya peran stablecoin dalam sistem keuangan global. Menurutnya, tanpa regulasi, stablecoin berisiko menimbulkan instabilitas, karena hilangnya kepercayaan dapat memicu penjualan besar-besaran aset cadangan, terutama obligasi pemerintah dari AS.

        Penurunan nilai dolar tahun ini akibat kebijakan yang tidak menentu memperkuat seruan  untuk meningkatkan peran euro sebagai alternatif safe haven.

        Baca Juga: Purbaya Ungkap Pemerintah Siapkan Insentif Agar WNI Simpan Dolar di Dalam Negeri

        Para analis dan bank sentral  juga menyoroti tarif perdagangan yang membuat kebijakan perdagangan tidak terprediksi, rencana pemotongan pajak besar-besaran, serta serangannya terhadap independensi dari Federal Reserve di AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: