Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Bersih Inalum Tembus US$82,3 Juta di Semester I/2025, 35% dari Target

        Laba Bersih Inalum Tembus US$82,3 Juta di Semester I/2025, 35% dari Target Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang semester I/2025. Laba bersih perseroan mencapai US$82,3 juta atau 35% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

        Direktur Utama Inalum Melati Sarnita menyampaikan capaian ini didukung peningkatan penjualan dan efisiensi biaya perusahaan sepanjang paruh pertama tahun ini. 

        "Untuk laba bersih sendiri lebih tinggi 35% dari RKAP utamanya karena laba usaha yang lebih tinggi dari RKAP sebagai dampak peningkatan revenue dan rendahnya total cost serta tingginya pendapatan lain dibandingkan RKAP," ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/9/2025).

        Melati melanjutkan, pendapatan (revenue) Inalum per Juni 2025 tercatat US$366,5 juta, naik 6% dibandingkan RKAP sebesar US$349,9 juta dan lebih tinggi dari realisasi 2024 yang mencapai US$344,4 juta. 

        Baca Juga: Proyek Pot Upgrading Sukses Maksimalkan Produksi dan Penjualan PT Inalum

        “Untuk kinerja keuangan sendiri kita alhamdulillah revenue lebih tinggi 6% daripada RKAP kontributor utamanya itu volume penjualan bisa lebih tinggi 1,1% dari RKAP kemudian juga kita mendapatkan selisih swap energi dengan PLN sekitar 6 juta dolar,” ujarnya.

        Dari sisi biaya, total cost tercatat US$266,6 juta, atau lebih rendah 1% dari RKAP yang dipatok US$300,2 juta. Angka tersebut terdiri dari beban pokok penjualan (COGS) sebesar US$242,5 juta dan beban usaha (OPEX) sebesar US$25,6 juta.

        Efisiensi biaya turut mendongkrak EBITDA yang mencapai US$94,7 juta, atau 31% lebih tinggi dibandingkan RKAP sebesar US$72,3 juta, sekaligus naik signifikan dari realisasi 2024 yang hanya US$69,9 juta.

        Baca Juga: Irawan Sinaga: Anak Nelayan Jadi Pengusaha Kepiting Cangkang Lunak Berkat Bantuan Inalum

        “Secara umum beban usaha lebih rendah 27,5% dari RKAP yang dikontribusi dari program optimalisasi dan efisiensi di seluruh rantai nilai," kata Melati.

        Dari sisi operasional, produksi aluminium hingga Juni 2025 mencapai 139.147 ton, melampaui RKAP sebesar 2%. Penjualan terealisasi 132.425 ton atau 101% dari target. 

        Penopang kinerja produksi antara lain kondisi alam, yakni rata-rata ketinggian air Danau Toba yang mencapai 904,6 meter, lebih tinggi dari asumsi RKAP sehingga meningkatkan pasokan listrik PLTA Inalum. Selain itu, jumlah pot yang beroperasi mencapai sekitar 500 unit, di atas target.

        Secara produk, mayoritas penjualan berasal dari aluminium ingot P1020, sedangkan penjualan alloy dan billet mengalami penurunan masing-masing 11% dan 60% dibandingkan RKAP. Hal ini dipengaruhi melemahnya industri otomotif dan infrastruktur nasional.

        Baca Juga: Di Balik Sukses Inalum: Menelisik BUMN Penghasil Aluminium 275 Ribu Ton/Tahun

        Kontribusi Inalum terhadap penerimaan negara juga signifikan. Hingga Juli 2025, pembayaran pajak daerah tercatat Rp61 miliar, dengan tren meningkat konsisten sejak 2020. Sementara kontribusi dividen kepada MIND ID, induk usaha Inalum, mencapai Rp21 triliun pada 2023 dan Rp2 triliun pada 2024.

        Ke depan, Inalum menargetkan peningkatan kapasitas produksi aluminium dari 275 ribu ton per tahun menjadi 900 ribu ton pada 2029. Target ini akan ditopang oleh pengembangan smelter grade alumina refinery di Mempawah, Kalimantan Barat, yang kapasitasnya akan naik dua kali lipat menjadi 2 juta ton per tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: