Ekonom INDEF Sebut Sikap Menkeu Purbaya Soal Cukai, Selamatkan Jutaan Pekerja Industri Rokok
Kredit Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menilai keberpihakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak menaikan cukai rokok tahun 2026 mencerminkan kepedulian pemerintah menjaga jutaan lapangan kerja di sektor padat karya ini.
“ Keputusan Pak Purbaya benar. Kalau saya melihat, bisa jadi kenaikan cukainya lebih rendah dari 10% yang sudah terjadi dua tahun terakhir. Saya menduga itu, sehingga membawa angin segar bagi industri rokok,” kata Tauhid.
Menurutnya, kebijakan cukai tidak hanya menyangkut penerimaan negara dan kesehatan, tetapi juga keberlanjutan industri serta upaya memberantas rokok ilegal. Jika tarif cukai terlalu tinggi, dampaknya justru kontraproduktif.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Pastikan Tarif CHT 2026 Tak Naik, Anggota Komisi XI DPR Sambut Positif
“Produksi turun, masyarakat turun kelas, dan akhirnya rokok ilegal semakin marak. Padahal rata-rata 5-7% rokok ilegal itu merugikan penerimaan negara,” jelasnya.
Ia menilai fenomena rokok ilegal di lapangan bisa lebih besar dari angka resmi yang tercatat pemerintah. “Fenomena rokok ilegal ini seperti gunung es. Kalau tidak diatasi, justru penerimaan negara yang hilang,” tambahnya.
Tauhid juga menekankan pentingnya menjaga sektor sigaret kretek tangan (SKT) yang menjadi tulang punggung tenaga kerja manual di Jawa Timur dan wilayah lain. “Ada lebih dari 800 perusahaan kecil yang sebagian besar bergerak di sektor SKT. Meski porsinya kecil, produksinya justru naik dalam empat tahun terakhir. Ini perlu dilindungi,” ujarnya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa pemerintah perlu menata tarif cukai lebih terukur dan adil antar-golongan, serta memperkuat pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal. “Cukai rokok menyumbang lebih dari Rp220 triliun ke negara. Maka sudah sepatutnya pemerintah memberi perhatian lebih besar agar industri ini tetap hidup tanpa mengabaikan aspek kesehatan,” pungkas Tauhid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat