Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SIEF 2025 Soroti Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Pengembangan Asuransi Syariah

        SIEF 2025 Soroti Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Pengembangan Asuransi Syariah Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Islamic Insurance Society (IIS) sukses menyelenggarakan The 3rd Sharia Insurance Expert Forum (SIEF) 2025 pada 19–21 September 2025 di Kampung Sampireun, Garut, Jawa Barat. Mengusung tema “Rise to Lead, Ready to Rule”, forum ini dihadiri 120 Peserta  dan bertujuan sebagai sarana silaturahmi para expert asuransi syariah dan stakeholder pendukung, sekaligus update keilmuan atas isu-isu terhangat.

        Ketua IIS, Edi Setiawan dalam sambutannya menekankan pentingnya peran para expert, serta optimalisasi generasi muda di IIS. “SIEF 2025 bukan hanya forum ilmiah, melainkan momentum strategis untuk memperkuat peran ahli sekaligus menyiapkan generasi muda agar siap memimpin industri asuransi syariah di masa depan,” ujarnya yang dikutip di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

        Sementara itu, KH Ma’ruf Amin juga menekankan pentingnya kepatuhan syariah dalam setiap aspek industri. “Asuransi syariah harus terus berjalan sesuai prinsip syariah. DSN-MUI memberikan dukungan penuh agar pengembangan industri ini tetap sesuai koridor syariah dan memberi manfaat luas bagi umat,” tegasnya.

        Baca Juga: Lewat MoU dengan STIAPEN, BRI Asuransi Syariah Aceh Perkuat Edukasi Asuransi Syariah di Kalangan Mahasiswa

        Di sisi lain, Retno Woelandari, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, menyoroti peran regulasi dan pengawasan. “Pengawasan dan pengaturan berbasis syariah hanya akan efektif bila didukung ide-ide inovatif para expert. Sinergi ini sangat penting agar industri lebih tangguh, transparan, dan dipercaya masyarakat,” jelasnya.

        Adapun sesi Focus Group Discussion (FGD) pertama mengangkat kajian transfer portofolio bentuk 2 dan klasifikasi produk kategori sederhana dengan menghadirkan pembicara internal serta KH Sholahudin Al Aiyub, Direktur Eksekutif KNEKS. Diskusi berlangsung dinamis, membahas arah penelitian dan implementasi praktis di industri.

        Pada siang harinya, Dr. Deni, Direktur Pembiayaan Syariah dan Risiko Kemenkeu RI, menegaskan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan. “Ekosistem keuangan syariah tidak bisa berkembang sendiri. Asuransi syariah, perbankan, pasar modal, hingga lembaga sosial syariah harus berkolaborasi. Dukungan Kementerian Keuangan akan terus diarahkan untuk memperkuat integrasi ini agar memberi dampak nyata bagi perekonomian nasional,” tegas Dr. Deni.

        Diskusi kemudian berlanjut dalam FGD bersama Prof. Irfan Syauqi Beik (Kepala Dekan FEM IPB University) dan Dr. Luqyan Tamani (Head of BSI Institute) mengenai PSAK 408 transaksi keuangan syariah, implementasi akad tanahud kaitannya dengan POJK 27/2023, kajian model aktuaria untuk asuransi syariah oleh Dr Dila Puspita (ITB), hingga penerapan mesin pembelajaran dalam keuangan Islam oleh Dr Adhitya Ronny (UGM). Malam harinya, Iggi H. Achsien, Sekjen MES, menekankan pentingnya kepemimpinan dan branding.

        Baca Juga: Prudential Syariah Rilis Asuransi Jiwa Baru dengan Fitur Wakaf

        “Asuransi syariah membutuhkan kepemimpinan yang visioner dan branding yang kuat agar semakin dikenal dan dipercaya masyarakat,” katanya.

        Dengan partisipasi ratusan insan industri, regulator, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, SIEF 2025 menegaskan posisinya sebagai forum strategis yang memperkuat peran ahli sekaligus melahirkan kepemimpinan baru dalam perasuransian syariah Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: