Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri LH Hanif Faisol Tekankan Pentingnya Aksi Nyata Selamatkan Danau di Indonesia

        Menteri LH Hanif Faisol Tekankan Pentingnya Aksi Nyata Selamatkan Danau di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Dr. Hanif Faisol Nurofiq menegaskan perlunya aksi nyata untuk menyelamatkan danau-danau di Indonesia, tidak hanya 15 danau prioritas nasional tetapi juga danau besar lainnya.

        “Puncak peringatan Hari Danau Dunia ini jangan hanya sebatas seremoni, melainkan harus menjadi gerakan bersama untuk melakukan penyelamatan danau. Selama ini kita kurang aktif dalam proses penyelamatan danau-danau tersebut,” ujar Hanif Faisol, dilansir Jumat (3/10).

        Baca Juga: Festival Penulis Danau Toba 2025 Sukses Digelar, Lahirkan Gagasan Besar dan Dukung Literasi Lokal

        Hanif menyoroti kondisi fisik 15 danau prioritas yang dinilai masih memprihatinkan meskipun data administratif menunjukkan capaian baik. Ia mencontohkan kondisi Rawa Pening, Rawa Danau, dan Sungai Mahakam yang menghadapi degradasi lingkungan dan tingginya sedimentasi akibat rusaknya daerah tangkapan air (catchment area).

        Menurutnya, degradasi lingkungan diperparah oleh penggunaan pestisida dan budidaya keramba jaring apung yang menurunkan kualitas air danau. Ia juga menyoroti berkurangnya fungsi waduk akibat kurangnya perhatian terhadap catchment area.

        “Mulai sekarang, ayo kita mulai mengaktifkan diri. Kondisi danau kita tidak sedang baik-baik saja. Danau kita memerlukan perhatian kita semua. Tidak hanya danau prioritas yang harus kita tangani,” tegas Hanif Faisol.

        Untuk memperkuat penyelamatan danau, Kementerian Lingkungan Hidup telah menyusun arah baru dengan langkah-langkah utama:

        1. Berbasis data ilmiah dan daya dukung lingkungan, seperti pengendalian keramba jaring apung di Danau Toba.

        2. Memastikan kepatuhan terhadap batas sempadan dan tata ruang.

        3. Memperkuat peran daerah dan penegakan hukum terhadap perambahan serta pencemaran.

        4. Menjaga spesies endemik dan mengendalikan spesies invasif.

        5. Mengintegrasikan pendekatan ekohidrologi dan adaptasi perubahan iklim.

        6. Mendorong sinergi pembiayaan hijau melalui APBN, BPDLH, jasa lingkungan, dan carbon offset.

        7. Mengarusutamakan pendidikan dan partisipasi publik melalui Gerakan Bersama Bersihkan Danau dan program Adopsi Danau oleh universitas.

        Peringatan Hari Danau Dunia ini dihadiri perwakilan pemerintah, swasta, akademisi, generasi muda, serta lembaga internasional seperti UNEP, UNESCO, UNDP, IFAD, dan ILEC.

        Baca Juga: Dari Sampah ke Ekonomi Sirkular: Transformasi Danau Ranu Grati Dimulai

        Hari Danau Dunia merupakan gagasan Indonesia yang diresmikan pada World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei 2024 dan diperingati setiap 27 Agustus, bertepatan dengan Konferensi Pertama Danau Dunia tahun 1984.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: