Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minimkan Pajak Baru, Malaysia Fokus Subsidi dan Bansos di 2026

        Minimkan Pajak Baru, Malaysia Fokus Subsidi dan Bansos di 2026 Kredit Foto: Reuters/Hasnoor Hussain
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perdana Menteri Anwar Ibrahim diperkirakan akan meningkatkan belanja untuk subsidi publik dan bantuan sosial (bansos) dalam anggaran 2026. Hal itu sendiri akan diumumkan pekan ini.

        CGS International menyebut bahwa langkah tersebut diambil untuk meredam kenaikan biaya hidup meski pemerintah tetap berupaya memperkuat posisi fiskal dan meningkatkan penerimaan negara.

        Baca Juga: Angkatan Bersenjata China dan Malaysia akan Gelar Latihan Gabungan

        Anggaran baru ini akan menyempurnakan kebijakan dari tiga anggaran sebelumnya dan selaras dengan rencana pembangunan lima tahun yang diumumkan pada Juli.

        Anwar dinilai tidak mungkin memperkenalkan pajak luas yang baru, namun dapat menaikkan cukai alkohol dan tembakau serta mengumumkan detail pelaksanaan pajak karbon yang telah diusulkan.

        “Sebagian besar reformasi berat sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga kami tidak mengharapkan kejutan pajak yang besar,” kata CGS International, dilansir Kamis (9/10).

        Pemerintah Malaysia tahun ini telah melaksanakan sejumlah reformasi fiskal untuk meningkatkan penerimaan, termasuk memperluas pajak penjualan dan jasa (SST) serta melakukan penyesuaian yang lama ditunggu pada subsidi bahan bakar.

        Anggaran tahun depan sendiri akan menitikberatkan pada perlindungan sosial dan investasi dalam sektor-sektor kunci seperti semikonduktor dan transisi energi.

        Namun, pertumbuhan penerimaan negara diperkirakan melambat pada 2026. CGS International memperkirakan kontribusi dividen dari perusahaan energi milik negara Petronas hanya sekitar RM20–25 miliar, turun dari RM32 miliar tahun ini akibat penurunan harga minyak.

        Baca Juga: Malaysia Kuasai Pasar Properti Regional Lewat Strategi Ramah Investor

        Petronas merupakan salah satu sumber penerimaan penting bagi pemerintah federal, namun laba perusahaan itu turun sepanjang tahun ini. Perekonomian Malaysia sendiri tumbuh 4,4% pada paruh pertama tahun ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: