Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Cetak Rekor Baru, Kini Tembus US$4.100!

        Harga Emas Cetak Rekor Baru, Kini Tembus US$4.100! Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi baru pada Selasa (14/10). Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Hal itu juga ditambah oleh ketegangan dagang yang memanas antara Amerika Serikat (AS) dan China.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (15/10), harga spot gold naik 0,9% menjadi US$4.145,85. Sementara emas berjangka emas menguat 0,7% menjadi US$4.163,40. Adapun harga perak spot turun 0,9% ke US$51,86, platinum melemah 0,3% ke US$1.640,76, dan palladium naik 3,2% ke US$1.521,50.

        Baca Juga: Pergeseran Suku Bunga Global Masih Dipimpin The Fed dan ECB

        Logam mulia ini terus melonjak didorong oleh ketidakpastian geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, serta arus masuk investasi spot yang kuat.

        “Kenaikan ketegangan dagang, penutupan sebagian pemerintahan, dan ekspektasi pelonggaran kebijakan bank sentral semuanya mendukung harga emas,” kata Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant.

        AS-China menurutnya jadi sorotan utama. Ia menambahkan bahwa ancaman perang tarif, penerapan biaya pelabuhan timbal balik oleh kedua negara, serta tren dedolarisasi global dapat mendorong harga emas ke level US$5.000.

        Adapun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan akhir bulan ini bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Keduanya bertemu untuk membahas cara meredakan ketegangan perdagangan.

        Emas, yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah. Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga dua puluh lima basis poin pada pertemuan bulan ini, diikuti penurunan serupa pada Desember.

        Baca Juga: Bursa Asia Kembali Anjlok, Investor Lirik Emas

        “Berdasarkan data yang kami miliki, prospek inflasi dan ketenagakerjaan tidak banyak berubah sejak pertemuan September,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: