Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Ekraf Ungkap Pertumbuhan Signifikan Industri Kreatif, Serap 26,5 Juta Tenaga Kerja

        Menteri Ekraf Ungkap Pertumbuhan Signifikan Industri Kreatif, Serap 26,5 Juta Tenaga Kerja Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia Teuku Riefky Harsya memaparkan perkembangan pesat sektor ekonomi kreatif nasional dalam satu dekade terakhir. Ia menyebut, industri kreatif kini menjadi salah satu penyumbang utama pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan ekspor nonmigas Indonesia.

        "Kalau kita lihat 11 tahun terakhir perkembangannya sangat signifikan, tenaga kerja tumbuh hampir 90%, tenaga kerja yang khusus dari ekonomi kreatif, nanti saya akan jelaskan meliputi apa saja ekonomi kreatif itu. Nilai tambahnya naik hampir 120% dan ekspornya juga naik hampir 70%,"ujar Riefky dalam sambutannya di forum Paper UNFOLD 2025, Rabu (15/10/2025).

        Berdasarkan data Kementerian Ekonomi Kreatif, jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif melonjak dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,47 juta orang pada 2024. Sementara nilai tambah ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat dari Rp700 triliun menjadi Rp1.532,19 triliun pada periode yang sama. Nilai ekspor juga naik dari USD15 miliar menjadi USD25,10 miliar.

        Baca Juga: Ekraf Hub Diharapkan Dapat Bantu Pegiat Ekonomi Kreatif di Indonesia

        Riefky menjelaskan, capaian tersebut menjadi bukti bahwa sektor kreatif memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi nasional.

        "Kalau kita lihat bagaimana perkembangan industri kreatif di Indonesia. Sebagai informasi ke teman-teman sekalian, indikator kinerja utama atau raportnya kementerian ini ada empat. Satu adalah kaitannya dengan tenaga kerja ekonomi kreatif, yang kedua adalah nilai tambah ekonomi kreatif terhadap PDB, yang berikutnya adalah nilai ekspor dari ekonomi kreatif dan investasi," jelas Teuku Riefky.

        Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB mencapai 8,0–8,4 persen, dengan pertumbuhan investasi ekraf 7–8 persen per tahun. Sektor ini juga diharapkan mampu menyerap 27,66 jumlah tenaga kerja ekraf pada 2029 serta memperluas ekspor nonmigas hingga 6 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: