Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya menegaskan bahwa hilirisasi batu bara di Indonesia tidak boleh berhenti hanya pada proyek Dimethyl Ether (DME).
Ia menilai PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai bagian dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID perlu memperluas fokus hilirisasi seperti yang telah dilakukan China dengan konsep coal chemical.
“Target hilirisasi kita jangan hanya berhenti di DME. China sudah melangkah jauh dengan proyek coal chemical yang menghasilkan gas sintetis, metanol, dan produk turunan lainnya,” ujar Bambang dalam Minerba Convex, Jakarta, dikutip Jumat (17/10/2025).
Baca Juga: Hilirisasi Batu Bara ke DME Tersandung Soal Ekonomi: 'Harga DME Dua Kali Lipat LPG'
Bambang bilang, Cina telah menjalankan proyek hilirisasi batu bara sejak 15 tahun lalu. Namun lebih fokus ke Coal to Chemical.
“Jadi, batu bara ini dijadikan cair, dimasukkan ke dalam refinery untuk salah satunya gas sintetis, metanol, dan sebagainya,” jelasnya.
Ia pun meminta agar MIND ID dan Bukit Asam menjadikan pengalaman tersebut sebagai referensi.
“Saya sudah sampaikan kepada Dirut MIND ID agar ini juga dapat dipelajari. Artinya begini, dalam hilirisasi, kita sebaiknya mencontoh negara lain yang sudah lebih maju dan terbukti berhasil,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa proyek DME boleh saja diteruskan namun harus diperbaiki skema maupun teknologinya.
Baca Juga: Kementerian Investasi: Belum Ada Investor Asing Minat Garap DME
Pasalnya hilirisasi ini sempat digarap bersama oleh PT Bukit Asam, PT Pertamina (Persero), dan Air Products, namun akhirnya mandek setelah perusahaan asal Amerika Serikat itu menarik diri karena tidak relevan secara keekonomian.
“Belum lagi biaya pengolahan dan distribusi, sehingga kemudian harga pokok DME sendiri mencapai lebih dari US$800 per ton, kan mahal. Sedangkan LPG, mungkin hanya US$400 per ton,”pungkas Bambang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: