Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        APINDO Jabar Dukung Aplikasi 'Nyari Gawe' ala Dedi Mulyadi, 105 Ribu Pencari Kerja Sudah Bergabung

        APINDO Jabar Dukung Aplikasi 'Nyari Gawe' ala Dedi Mulyadi, 105 Ribu Pencari Kerja Sudah Bergabung Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Dunia kerja di Jawa Barat kini memasuki babak baru. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat menyatakan dukungan penuh terhadap aplikasi “Nyari Gawe”, inovasi rekrutmen berbasis digital dan kecerdasan buatan (AI) yang digagas Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi.

        Hanya dalam waktu 10 hari sejak diluncurkan pada 7 Oktober 2025, aplikasi ini telah mencatat lebih dari 105 ribu pelamar kerja dan 105 perusahaan terdaftar. Angka fantastis ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap transformasi digital di bidang ketenagakerjaan.

        Ketua APINDO Jabar Ning Wahyu menilai, “Nyari Gawe” merupakan terobosan besar yang membantu pengusaha menemukan tenaga kerja dengan proses yang cepat, transparan, dan efisien.

        Baca Juga: Tudingan PHK Massal Tekstil ke Kemenperin Tidak Tepat, APINDO Sebut Masalah Lebih Kompleks

        “Faktor penting bagi pengusaha bukan cuma soal upah dan infrastruktur, tapi juga SDM berkualitas. Aplikasi ini memudahkan kami mendapatkan pekerja yang tepat tanpa ribet dan tanpa pungli,” ujarnya, Jumat malam (17/10/2025).

        “Bagi pengusaha, pekerja adalah bagian tak terpisahkan dari kami. Kami menyayangi mereka dan kami menginginkan kemudahan-kemudahan untuk mereka, dan aplikasi ini adalah salah satunya.” tambahnya.

        Menurutnya, sistem digital seperti “Nyari Gawe” dapat meminimalisir intervensi eksternal dan praktik tidak sehat dalam proses rekrutmen. 

        “Sering kali ada intervensi dari pihak tertentu dalam proses rekrutmen. Dengan sistem digital ini, praktik seperti pungutan liar bisa dikurangi bahkan dihilangkan, sehingga rekrutmen menjadi lebih objektif, ekonomis dan transparan.”ungkapnya.

        Ketua APINDO Jabar juga menyampaikan bahwa aplikasi “Nyari Gawe” merupakan solusi nyata bagi pencari kerja. 

        “Para pencari kerja patut bersyukur, karena aplikasi ini benar-benar menjawab kesulitan mereka selama ini dalam mencari lowongan pekerjaan. Artificial  Intelligence (AI) dalam ‘Nyari Gawe’ bahkan bisa memberi evaluasi personal terkait kompetensi, seperti rekomendasi pelatihan yang perlu diikuti agar lebih siap kerja” jelasnya.

        Ketua APINDO Jabar mengajak seluruh pengusaha untuk mendaftarkan perusahaannya, memberikan informasi lowongan dan memanfaatkan dengan optimal aplikasi “Nyari Gawe”. 

        Penyampaian informasi lowongan kerja juga merupakan kewajiban bagi perusahaan sesuai dengan Peraturan Presiden No 57 Tahun 2023 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan. 

        “Jangan sampai aplikasi ini hanya ramai oleh pelamar, tapi tidak diimbangi dengan partisipasi perusahaan. Kita ingin sistem ini benar-benar menjadi jembatan nyata antara dunia usaha dan tenaga kerja sehingga mampu menjadi solusi bersama, baik bagi pengusaha maupun pencari kerja”jelasnya.

        Ning Wahyu juga mendorong pengusaha untuk secara rutin memperbarui data penerimaan tenaga kerja melalui sistem ini. 

        “Kami menghimbau agar pengusaha yang sudah mendaftarkan perusahaannya dan mendapatkan kemudahan perekrutan tenaga kerja melalui sistem ini, turut mendukung dengan memperbarui data tenaga kerja yang diterima. Hal ini penting agar data ketenagakerjaan kita menjadi lebih akurat,” katanya.

        Aplikasi “Nyari Gawe” dapat menjadi solusi dan berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di Jabar, yang mana pada Februari 2025 tercatat mencapai 1,81 juta orang atau sebesar 24,8% dari total pengangguran nasional, dengan mayoritas berasal dari lulusan SMK dan SMA.

        Ketua APINDO Jabar menambahkan bahwa data yang terkumpul dari aplikasi “Nyari Gawe” ini juga dapat menjadi dasar perumusan kebijakan ketenagakerjaan yang akurat dan berbasis data. 

        Baca Juga: Krisis Udang Cs-137, Apindo Minta Pemerintah Umumkan Investigasi Secara Ilmiah

        “Dengan data yang dihimpun dari sistem ini, pemerintah dan dunia usaha dapat bersamasama merumuskan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih tepat sasaran, seperti memetakan skill gap antara pencari kerja dan kebutuhan perusahaan sehingga dapat menentukan arah program pelatihan dan sertifikasi sesuai kebutuhan” jelasnya.

        Ning menambahkan bahwa aplikasi “Nyari Gawe” bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga langkah strategis menuju transformasi digital ketenagakerjaan di daerah. 

        "APINDO Jabar akan terus berkolaborasi dengan Gubernur Jabar dan Jajaran Pemprov untuk memastikan sistem ini berjalan optimal dan berkelanjutan demi kemajuan dunia usaha dan penyerapan tenaga kerja di Jabar," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: