Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK: Modus Penipuan Kini Gunakan AI, Publik Figur pun Jadi Korban

        OJK: Modus Penipuan Kini Gunakan AI, Publik Figur pun Jadi Korban Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai maraknya modus penipuan digital yang kini semakin canggih, termasuk dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan banyak pelaku kejahatan siber kini menyamar sebagai anggota keluarga, rekan, hingga publik figur untuk menipu korban.

        "modus-modus yang sering digunakan adalah penipuan menyerupai orang lain. Baik itu saudaranya, anaknya, istrinya menggunakan AI bahkan banyak publik figur yang sudah digunakan atau bahkan publik figur juga terkena scam-scam seperti ini," ujar Friderica dalam Diskusi Pelindungan Konsumen dan Masyarakat Sektor Jasa Keuangan di Purwokerto, Sabtu (18/10/2025).

        Baca Juga: OJK Ungkap 10 Modus Scam yang Bikin Warga Rugi Hingga Triliunan

        Ia menjelaskan, dari 10 modus penipuan yang paling sering digunakan scammer, jual beli daring masih menempati posisi teratas. Masyarakat kerap tergoda harga murah yang tidak masuk akal, lalu mengalami kerugian setelah melakukan transfer. Selain itu, pelaku juga sering menyamar sebagai lembaga resmi seperti bank, Direktorat Jenderal Pajak, atau BPJS Kesehatan.

        “Penawaran pekerjaan secara daring juga marak. Banyak anak muda yang tertipu karena tergiur janji gaji besar atau sistem kerja fleksibel,” katanya.

        Friderica mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan pengecekan ulang sebelum mentransfer uang.

        Baca Juga: Scam Rugikan Masyarakat Rp7 Triliun, OJK Dorong Literasi Keuangan

        "Kalau ada teman-teman yang teman kita yang udah lama nggak hubungi tiba-tiba pinjem uang, cek dulu, telepon dulu ke nomer yang kita tahu dan seterusnya. Supaya kita terhindar dari scam karena mencegah itu pasti lebih baik daripada kalau sudah kejadian kita berusaha untuk membantu pun, kalaupun sudah gone uangnya ya sulit untuk kita kejar," jelas Friderica.

        Dengan semakin canggihnya modus penipuan, OJK menekankan pentingnya kewaspadaan digital dan edukasi literasi keuangan agar masyarakat tidak menjadi korban selanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: