Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reformasi Kelembagaan dan Kebijakan Fiskal Disiplin Bikin RI Jadi Bright Spot Ekonomi Dunia

        Reformasi Kelembagaan dan Kebijakan Fiskal Disiplin Bikin RI Jadi Bright Spot Ekonomi Dunia Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan IMF (International Monetary Fund) menyebut Indonesia sebagai bright spot di tengah perlambatan ekonomi dunia.

        Hal tersebut menurutnya disebabkan melalui reformasi kelembagaan dan kebijakan fiskal yang disiplin. Ini disampaikan Airlangga dalam keynote speech dalam acara Garuda TV Indonesia Kita Spesial: 1 Tahun Prabowo - Gibran untuk Indonesia, Senin (20/10/2025).

        Baca Juga: Kembangkan UMKM, Akad Massal KUR Jangkau 800.000 Debitur

        "Nah saat ketidakpastian dalam geopolitik maupun geoperekonomian global, Managing Director IMF dalam outlooknya justru meningkatkan outlook terhadap Indonesia, baik di tahun 2025 maupun 2026 dinaikkan dari 4,8 menjadi 4,9%," imbuhnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (22/10).

        Sejumlah program unggulan telah menunjukkan hasil yang signifikan, mulai dari Program Makan Bergizi Gratis yang telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat dengan realisasi 1,1 miliar porsi dan melibatkan 12.508 SPPG, sekaligus menciptakan 394.748 lapangan kerja baru di berbagai daerah. Program Beasiswa Sekolah Rakyat juga telah diberikan kepada 9.705 siswa dari kelompok Desil 1–2, disertai pendirian 10 Sekolah Garuda Baru, serta renovasi 16.140 gedung sekolah dari SD hingga SMA.

        Di bidang kesehatan, Program Cek Kesehatan Gratis telah diikuti oleh 43 juta penerima manfaat. Pemerintah juga terus memperkuat ekonomi desa melalui 81.613 unit Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, hingga September 2025, 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan telah memperoleh akses pembiayaan melalui KUR. Realisasi Program Rumah Subsidi (FLPP) juga telah mencapai 221.047 unit, serta pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih yang menjadi simbol kemandirian dan kemajuan masyarakat pesisir. Pemerintah juga menjalankan kebijakan penghapusan tagihan utang macet UMKM di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan sebagai bentuk keberpihakan kepada pelaku usaha kecil.

        Selanjutnya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek, Pemerintah memberikan stimulus untuk sisi supply maupun demand. Di sisi supply, Pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di perbankan untuk meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund. Sementara dari sisi demand, Pemerintah telah mencanangkan program Paket Ekonomi 8+4+5 serta berbagai stimulus lainnya yang diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

        Dalam jangka menengah, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang akan dicapai melalui implementasi strategi tiga pilar utama, yakni peningkatan investasi untuk memanfaatkan infrastruktur yang telah terbangun, pelaksanaan hilirisasi berkelanjutan guna menciptakan nilai tambah di berbagai sektor industri, serta pemberdayaan sektor riil melalui digitalisasi UMKM, kemudahan akses pembiayaan, dan penguatan pelatihan tenaga kerja.

        “Kita optimis dan kita yakin bisa berinovasi, apalagi para mahasiswa kelihatan bersemangat. Dan para mahasiswa tentunya bisa menjadi pengungkit Pemerintah, dan 20 tahun lagi adik-adik yang ada di ruangan ini akan berdiri di depan,“ pungkas Menko Airlangga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: