Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada Jumat (24/10). Hal ini terjadi menyusul rilis data inflasi yang menunjukkan kenaikan harga konsumen lebih rendah dari perkiraan, memperkuat keyakinan bahwa suku bunga akan dipangkas Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Senin (27/10), Indeks Dolar (DXY) terakhir tercatat turun 0,021% menjadi 98,934. Pasar nampaknya memilih menunggu kepastian dari The Fed.
Baca Juga: Bank Mandiri Genjot Kredit Ke Sektor Produktif Usai BI Tahan Suku Bunga
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat membuka data soal Indeks Harga Konsumen (CPI). Ia naik pada bulan lalu ke 0,3%. Begitu pula naik secara tahunan ke 3,0%. Namun capaian tersebut lebih rendah dari ekspektasi ekonom sebesar 3,1%.
“Angka utama sedikit lebih lemah dari perkiraan,” kata Kepala Strategi Pasar Bannockburn Capital Markets, Marc Chandler.
“Dolar dijual setelah laporan itu keluar, meskipun pasar sudah hampir seratus persen yakin sebelum data dirilis bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga, tidak hanya pekan depan, tapi juga pada Desember," tambahnya.
Laporan Indeks Harga Konsumen tersebut dirilis meski terjadi penghentian sementara layanan pemerintah (government shutdown) di AS.
Baca Juga: Kredit Loyo, Bos BI Desak Bank Lebih Agresif Turunkan Suku Bunga
Data itu sendiri digunakan dan penting bagi Administrasi Jaminan Sosial (Social Security Administration). Hal itu tak terlepas dari penggunaan data itu untuk menghitung penyesuaian biaya hidup (cost-of-living adjustment) bagi jutaan pensiunan dan penerima tunjangan lainnya di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: