Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kontribusi Sektor Perumahan ke PDB Masih Rendah, BTN Kembali Gelar Housing Preneur 2025

        Kontribusi Sektor Perumahan ke PDB Masih Rendah, BTN Kembali Gelar Housing Preneur 2025 Kredit Foto: Cita Auliana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menggelar Kick Start BTN Housingpreneur 2025 di Auditorium Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia (UI) Depok pada Selasa (28/10/2025).

        BTN Housingpreneur 2025 merupakan kompetisi inovasi di sektor perumahan yang bertujuan mencari bibit unggul wirausaha dan inovator untuk memperkuat ekosistem perumahan nasional. Acara perdana ini berlangsung dan dihadiri ratusan mahasiswa serta masyarakat umum.

        Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menyampaikan bahwa BTN Housingpreneur merupakan gerakan akar rumput untuk menjaring ide-ide segar dan solusi inovatif dalam menjawab tantangan kepemilikan rumah di Indonesia.

        “Masih banyak keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Sebagai negara terbesar di ASEAN, kontribusi sektor perumahan terhadap PDB kita justru paling rendah di kawasan. Melalui BTN Housingpreneur, kami ingin mendorong munculnya inovator yang bisa menawarkan solusi nyata untuk menjawab masalah perumahan dan menghasilkan bisnis dari inovasi tersebut,” ujar Setiyo dalam Kick Start BTN Housingpreneur 2025 di Auditorium Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Selasa (28/10/2025).

        Baca Juga: Melesat 10,6%, BTN Kantongi Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Kuartal III 2025

        Setiyo memaparkan bahwa rasio kredit pemilikan rumah (KPR) terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih rendah, hanya sekitar 3,4%, sementara negara lain seperti Filipina sudah mencapai 7–8%.

        “Artinya potensi bisnis di sektor ini sangat besar. Tidak heran Presiden Prabowo Subianto menempatkan program perumahan sebagai salah satu prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambah Setiyo.

        Selain memiliki potensi besar, sektor perumahan juga memberikan multiplier effect yang luas. Pembangunan perumahan berpengaruh langsung ke 172 sektor industri, mulai dari toko bahan bangunan hingga tenaga kerja konstruksi. “Yang menarik, 95% industri perumahan di Indonesia bersumber dari lokal, sehingga sektor ini benar-benar mendorong ekonomi dalam negeri,” jelas Setiyo.

        Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary BTN, Ramon Armando mengatakan melalui ajang ini, perseroan ingin para peserta menghadirkan ide-ide inovatif dan menggunakan bahan ramah lingkungan, hemat energi, serta mendukung prinsip keberlanjutan.

        Ramon menambahkan BTN Housingpreneur 2025 bukan hanya ajang kompetisi bagi mahasiswa, tetapi juga terbuka bagi pengusaha yang sudah berjalan.

        Baca Juga: Backlog Perumahan Jadi Cermin Kesenjangan Ekonomi Nasional

        “Kami juga membentuk komunitas alumni dari tiap angkatan. Mereka saling berbagi pengalaman, berkolaborasi, bahkan menciptakan proyek bersama. Jadi, Housingpreneur bukan sekadar lomba, tapi sebuah movement untuk melahirkan wirausaha muda di ekosistem perumahan nasional,” tambahnya.

        Sementara itu, Direktur Pengembangan Kerja Sama, Komersialisasi Aset, dan Kawasan Terpadu Universitas Indonesia, Winny Hanifiati Warouw, mengapresiasi langkah BTN menggelar kompetisi tahunan ini sebagai wadah kolaborasi antara dunia akademik dan industri.

        "Dengan mengusung konsep eco-tech housing dan keberlanjutan, BTN Housingpreneur sejalan dengan semangat UI untuk membangun bangsa secara berkelanjutan. Kolaborasi antara kampus, industri, dan lembaga keuangan seperti BTN menjadi kunci lahirnya ekosistem inovasi di sektor perumahan,” tutur Winny.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: