Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Ketidakpastian Usaha, Saham Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) Disetop Sementara

        Ada Ketidakpastian Usaha, Saham Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) Disetop Sementara Kredit Foto: Annisa Nurfitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) di seluruh pasar. Penghentian ini mulai berlaku sejak perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025, dan akan berlanjut hingga adanya pengumuman lebih lanjut dari Bursa.

        "Sehubungan dengan adanya ketidakpastian atas kelangsungan usaha PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (Perseroan), maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) di Seluruh Pasar terhitung sejak Pra Pembukaan Perdagangan Efek pada Jumat, 31 Oktober 2025 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," ujar P.H. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Mita Dwijayanti.

        BEI juga mengimbau agar seluruh pihak yang memiliki kepentingan terhadap saham DPNS untuk selalu memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan.

        Baca Juga: IHSG Akhir Oktober Ditutup Loyo ke Level 8.163, Saham UANG Pimpin Top Losers

        Dari sisi kinerja keuangan, emiten ini memang tengah menghadapi tekanan. Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, Duta Pertiwi Nusantara hanya mampu mengantongi laba Rp1,49 miliar, anjlok drastis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,49 miliar. Penjualan bersih pun turun tajam menjadi Rp9,45 miliar dari sebelumnya Rp58,99 miliar.

        Dari sisi struktur keuangan, DPNS mencatatkan peningkatan kecil pada ekuitasnya, yakni dari Rp335,31 miliar di akhir 2024 menjadi Rp338,56 miliar pada September 2025. Total liabilitas turun signifikan menjadi Rp6,34 miliar dari Rp22,69 miliar di akhir tahun sebelumnya. Namun, jumlah aset perusahaan ikut menurun menjadi Rp344,90 miliar dari posisi Rp358 miliar pada Desember 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: