Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Terus Dibayangi Kekhawatiran Soal Reli Saham AI

        Wall Street Terus Dibayangi Kekhawatiran Soal Reli Saham AI Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagngan di Jumat (7/11). Hal ini menyusul kekhawatiran investor terhadap keberlanjutan reli saham kecerdasan buatan (AI).

        Dilansir dari Reuters, Senin (10/11), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,16% menjadi 46.987,10, S&P 500 (SPX) menguat 0,13% ke 6.728,81, sementara Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,21% ke 23.004,54.

        Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Saham RI Cetak Rekor Baru, Tembus Rp15.560 Triliun

        Saham chip dan sektor teknologi lainnya menjadi penekan utama sepanjang pekan. Chief Executive Officer (CEO) Nvidia, Jensen Huang, mengatakan bahwa perlombaan pengembangan teknologi akal imitasi akan dimenangkan oleh China.

        “Kami melihat penurunan berlanjut di saham akal imitasi  setelah komentar terkait peluang persaingan tersebut dimenangkan oleh China. Ini adalah proses penyesuaian valuasi di sektor itu,” kata Kepala Strategi Pasar JonesTrading, Michael O’Rourke.

        “Namun bisa juga dianggap sebagai aksi ambil untung setelah reli panjang tahun ini,” tambahnya.

        Ketiga indeks utama sempat melemah tajam sepanjang sesi perdagangan, namun dua di antaranya berbalik naik menjelang penutupan setelah muncul laporan kemajuan pembahasan di Kongres terkait penutupan pemerintahan federal terpanjang dalam sejarah dari AS.

        Indeks sentimen konsumen swasta untuk bulan ini juga turun menjadi 50,3. Ia merupakan level terendah sepanjang catatan dari AS.

        Hal itu sendiri terjadi akibat kekhawatiran dampak ekonomi dari penutupan pemerintahan. Penurunan terutama disebabkan oleh memburuknya pandangan responden terhadap kondisi ekonomi saat ini.

        Baca Juga: Investor Asing Catat Net Buy Rp12,96 Triliun di Pasar Saham Oktober 2025

        Penutupan pemerintahan menghambat rilis data ekonomi utama, namun survei menunjukkan sinyal ketahanan ekonomi yang dapat memperkuat argumen bank sentral untuk menahan diri dari pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: