Kredit Foto: Prodia
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali mempertegas posisinya sebagai pionir laboratorium klinik di Tanah Air dengan meresmikan Prodia Clinical Multiomics Centre (PCMC) berbasis teknologi mass spectrometry, bertepatan dengan 14 tahun berdirinya laboratorium mass spectrometry.
PCMC hadir sebagai pusat layanan yang mengedepankan pendekatan multiomics, memungkinkan deteksi dini penyakit, analisis risiko, hingga perancangan terapi yang lebih personal dan presisi. Inisiatif ini sekaligus memperkuat misi Prodia dalam menyediakan layanan kesehatan berbasis precision medicine dengan hasil pemeriksaan yang lebih akurat dan relevan bagi kondisi setiap pasien.
“Prodia turut berbangga karena berkesempatan memperkenalkan konsep multiomics melalui Prodia Clinical Multiomics Centre ini. Inovasi ini menjadi bukti komitmen Prodia dalam mendukung pengobatan individual dan presisi (personalized & precision medicine) dengan mengedepankan tes-tes multiomics dengan teknologi mass spectrometry yang sudah kami kembangkan sejak 14 tahun lalu," kata Komisaris Utama & Founder Prodia, Andi Widjaja.
"Inisiatif ini diharapkan menjadi sarana deteksi dini penyakit degeneratif yang menjadi kunci pengendalian risiko dan manajemen yang lebih baik untuk pelanggan, serta memperluas jenis pemeriksaan lab dapat diperiksa agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat. Hingga saat ini, Prodia dapat memeriksa lebih dari 140 jenis biomarker lab kesehatan, seperti asam amino, asam lemak, vitamin, hormon, logam berat dan mineral melalui teknologi mass-spectrometry,” tambahnya.
Baca Juga: Prodia (PRDA) Kantongi Pendapatan Rp1,58 Triliun hingga September 2025
Sementara itu, Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menekankan bahwa perusahaan memiliki rekam jejak panjang dalam pengembangan dan implementasi mass spectrometry, baik untuk layanan diagnostik maupun riset medis.
“Visi kami adalah menjadi layanan kesehatan terpercaya yang menunjang pengobatan generasi baru dan center of excellence diagnostik di Indonesia. Selama lebih dari satu dekade, kami konsisten berinovasi menghadirkan layanan yang proaktif, preventif, dan personal melalui teknologi ini," ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa Prodia telah diakui secara global. "Prodia bahkan terdaftar dalam program Newborn Screening dari Central for Disease Control and Prevention (CDC), serta diakui telah memenuhi standar mutu global melalui akreditasi College of American Pathologist (CAP). Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan standar layanan kelas dunia yang relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia saat ini dan di masa depan,” paparnya.
Baca Juga: Wamenkes Prof Dante: AI Maju Pesat, Komunikasi Kesehatan Harus Ikut Bertransformasi
PCMC menawarkan lebih dari 140 biomarker yang dapat dianalisis melalui metode multiomics, pendekatan yang mengintegrasikan berbagai data omics untuk memahami kondisi tubuh secara menyeluruh. Dengan teknologi mass spectrometry dan kromatografi, PCMC mampu mengukur ribuan metabolit secara presisi, memberikan gambaran detail tentang metabolisme dan respons tubuh terhadap berbagai gangguan.
Melalui integrasi multiomics dan dukungan teknologi tersebut, PCMC membuka peluang besar bagi pengembangan layanan kesehatan yang lebih personal, presisi, dan berbasis kebutuhan masing-masing individu. Layanan ini pun sudah terhubung dengan seluruh cabang Prodia sehingga dapat diakses lebih mudah oleh masyarakat luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: